5 Cara Tetap Fokus di Tengah Lingkungan Kerja yang Sibuk
Kalau kamu bekerja untuk waktu yang cukup lama, pastinya suasana sebuah kantor yang sibuk sudah tidak asing lagi.
Kamu mungkin sudah terbiasa dengan suara ketukan jari pada keyboard, dering telepon, dan bunyi beep mesin-mesin kantor dari pagi sampai malam.
Walaupun sudah terbiasa dengan hal-hal tersebut, banyaknya kebisingan dan gangguan di kantor dapat memengaruhi produktivitas kerja.
Sayangnya, gangguan kerja semacam ini merupakan perjuangan sehari-hari bagi banyak pegawai.
Sebuah riset yang dilakukan oleh UC Irvine mengungkapkan, para pegawai kantor hanya mampu fokus pada tugas-tugas mereka untuk durasi waktu rata-rata tiga menit dan lima detik sebelum konsentrasi mereka terganggu.
Gangguan ini mungkin berupa faktor eksternal seperti kebisingan di lingkungan kerja, atau internal seperti ketika merasa mengantuk, bosan atau sedang mengalami rasa sakit/nyeri pada tubuh yang memengaruhi konsentrasi dan produktivitas.
Adanya gangguan tersebut dari waktu ke waktu dapat berakibat pada kinerja kerja yang buruk dan berkurangnya produktivitas, serta menyebabkan berbagai masalah kesehatan serta nyeri kronis pada tubuh.
Walau berbagai kebijakan kantor (telecommuting, kebijakan cuti fleksibel) dapat membantu mengurangi dampak paparan jangka panjang akan gangguan-gangguan tersebut, para pegawai tetap harus turut berpartisipasi aktif dalam mendorong diri mereka sendiri mengatasi gangguan-gangguan di kantor dan melawan 'musuh-musuh' produktivitas ini.
Kepada Kompas.com, situs pencari kerja JobStreet.com membagikan lima tips agar fokus tetap terjaga.
1. Tampilkan indikator visual bahwa kamu sedang sibuk
Tidak perlu memasang billboard setinggi 3 meter untuk melakukan hal ini, sebuah indikator DO NO DISTURB atau BUSY yang sederhana pada aplikasi chat sudah cukup.
Hal ini akan menahan kolega untuk tidak mengajak mengobrol. Untuk menahan mereka yang ingin berbicara langsung, mengenakan headphone adalah ide yang baik.
Hal ini akan memberikan isyarat visual kepada orang lain, bahwa kamu tidak ingin diganggu tanpa perlu mengatakan apapun.
Jika memiliki ruang kerja pribadi, maka dapat mengunci pintu dan pasanglah palang atau tanda di depannya.
2. Carilah lokasi yang tenang di kantor untuk melakukan pekerjaan
Beberapa perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi memakai pengaturan kantor berbentuk sekat/partisi (cubicle) yang tipikal, melainkan beralih pada desain yang lebih menekankan efisiensi dan privasi.
Jika kamu merupakan salah satu orang beruntung yang memiliki fasilitas semacam ini di tempat kerja, manfaatkan hal tersebut dengan baik.
Namun apabila perusahaan memiliki pendekatan desain yang lebih tradisional, menemukan sebuah ruang kosong untuk digunakan adalah alternatif yang baik.
Strategi ini paling baik digunakan ketika hendak melakukan pekerjaan yang melibatkan banyak detail sehingga membutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi.
3. Matikan gawai
'Pembunuh' produktivitas terbesar di zaman modern ini mungkin adalah gawai tercinta.
Sebuah bunyi 'beep' tanda pesan masuk dapat merusak konsentrasi pegawai yang paling fokus sekalipun.
Memang sulit untuk melepaskan diri dari ponsel, tetapi ingat, yang harus menjadi prioritas adalah pekerjaan bukan bersosialisasi.
Anggaplah kantor sebagai sebuah bioskop atau tempat ibadah di mana penggunaan gadget tidak disarankan - aktifkan mode silent atau matikan gadget sepenuhnya saat bekerja akan membantu tetap berkonsentrasi pada tugas yang sedang dikerjakan.
Demikian pula halnya dengan aplikasi media sosial di komputer. Tahan keinginan untuk memeriksa Facebook, Instagram atau Twitter pada saat bekerja dan matikan layanan desktop notification jika memungkinkan.
4. Selalu siapkan 'simpanan darurat' dalam laci
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak semua gangguan berasal dari sumber eksternal. Seringkali, justru tubuh sendiri yang dapat menganggu arus kerja.
Sakit kepala dan nyeri tubuh lainnya terkadang mampu membuat seseorang tidak bisa bekerja.
Pada saat-saat seperti ini, ada baiknya apabila menyimpan sejumlah obat-obatan dan snack di dalam laci meja.
Obat-obatan atau salep dapat membantu meredakan rasa sakit sementara, dan camilan sehat akan membantu mengatasi rasa lapar dan mempertahankan konsentrasi.
5.Mencari bantuan profesional
Teknik-teknik diatas mungkin bermanfaat sebagai solusi jangka pendek, tetapi untuk solusi jangka panjang, kunjungan ke dokter sangatlah penting.
Jika mengalami kesulitan untuk fokus pada pekerjaan akibat suatu masalah emosional, jangan merasa malu untuk mencari bantuan para profesional.
Mereka adalah pilihan terbaik untuk membantu dalam situasi seperti ini karena para ahli tentu dapat memberikan solusi terbaik yang disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan.
Jangan biarkan masalah berlarut-larut dan mengambil alih kehidupan. Segera cari bantuan yang dibutuhkan, sebelum terlambat.
Artikel Asli : https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/12/203753920/5-cara-tetap-fokus-di-tengah-lingkungan-kerja-yang-sibuk?page=1
Baca Juga :