Agustus 2019 Puncak Kemarau, Antisipasi Kekerinagn dengan hal ini
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa puncak musim kemarau tahun ini terjadi pada Agustus 2019.
Musim kemarau telah berlangsung selama beberapa minggu belakangan dan dampaknya sudah mulai terasa.
Sebagian wilayah Indonesia merasakan perubahan cuaca yang sangat ekstrim.
Suhu dingin saat dini hari berganti menjadi panas pada siang hingga sore hari dan kembali menjadi dingin pada malam hari.
Seperti yang dilansir oleh Kompas.com, BMKG memprediksi, jika biasanya musim hujan akan mulai masuk pada bulan Oktober, di tahun ini akan mundur beberapa hari, sekitar 10-30 hari, tergantung pada kondisi.
Sementara itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak musim kemarau yang panjang, seperti kekeringan kurang air, atau potensi kebakaran hutan dan lahan.
Untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan seperti yang ditulis dalam Buku Saku Siaga Bencana BNPB:
- Menjaga sumber/mata air.
- Menggunakan air dengan bijak.
- Tidak merusak hutan/kawasan cagar alam.
- Secara kolektif membuat waduk atau embung untuk
- menampung air hujan dan dipergunakan saat musim kemarau.
- Memenuhi kebutuhan keluarga, membuat tandon air di sekitar pekarangan rumah untuk menampung air hujan.
- Dalam konteks pertanian, memanfaatkan mulsa. Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.
- Membuat sumur resapan/biopori.
- Membuat waduk/bendungan untuk menampung air hujan.
Apabila telah terjadi kekeringan berikut hal-hal yang harus dilakukan:
- Melapor dan meminta bantuan air bersih pada pihak yang berwenang.
- Pelaksanaan hujan buatan/TMC.
- Mengatur jadwal penggunaan air yang masih ada.
- Simak informasi terkini dari radio, televisi, media online dan sumber informasi resmi pemerintah.
Artikel asli : https://www.tribunnewswiki.com/2019/08/13/agustus-2019-puncak-kemarau-waspada-bahaya-kekeringan
Baca Juga :