Apa Itu Cultural Appropriation Yang Ditujan ke Lisa Blackpink
Apa itu cultural appropriation, tudingan yang pernah ditujukan kepada Lisa Blackpink, Justin Bieber dan Nagita Slavina.
Apa Itu Cultural Appropriation?
Dalam kamus dictionary.cambridge.org, Cultural Appropriation berarti tindakan mengambil atau menggunakan hal-hal dari budaya yang selain budaya dari orang itu sendiri.
Sementara menurut jurnal ilmiah karya Jaja Grays, cultural appropriation, atau apropriasi budaya adalah perbuatan yang mengacu pada meminjam atau mencuri budaya dari kelompok minoritas untuk digunakan sebagai keuntungan pribadi.
Hal ini dianggap sebagai bentuk tindakan tidak menghormati suatu budaya asli, hal ini juga bisa dianggap sebagai wujud penindasan. Apropriasi budaya ini adalah fenomena yang terkadang tidak disadari oleh orang-orang.
Banyak penemuan dan kreasi indah yang lahir dari perpaduan budaya, yang kemudian dianggap sebagai apropriasi budaya. Biasanya hal itu tidak disadari orang yag melakukan, contohnya seperti, kreasi musik country.
Cultural Apropriation ini dianggap sebagai tindakan eksploitatif oleh kelompok non-dominan. Apropriasi budaya ini dianggap sebagai tindakan yang tidak seharusnya dilakukan.
Karena utamanya, suatu budaya biasanya mengacu pada segala sesuatu yang terkait dengan sekelompok orang berdasarkan etnis, agama, geografi, atau lingkungan sosial tertentu.
Budaya terbagi menjadi beberapa hal seperti kepercayaan, tradisi, bahasa, objek, ide, perilaku, kebiasaan, nilai, atau institusi.
Maka penting bagi kita untuk memahami mengapa apropriasi budaya dapat dianggap sebagai bentuk perampasan budaya.
Berikut hal-hal yang berkecenderungan menjadi target Cultural Apropriation, seperti dikutip dari verrywellmind.com.
- Hak milik intelektual
- Artefak
- Menari
- Pakaian dan mode
- Bahasa
- Musik
- Makanan
- Simbol agama
- Dekorasi
- Obat
- Dandan
- Gaya rambut
- Tato
- Praktek kesehatan
Tak hanya Lisa Blackpink, sejumlah pesohor pernah tersandung isu apropriasi budaya. Misalnya saja Justin Bieber saat mengenakan gaya rambut dreadlock dan Nagita Slavina yang menjadi duta PON XX Papua.
Bagi sebagian kalangan, mungkin sulit memahami pangkal masalahnya. Dilansir oleh Kompas.com, berikut penjelasan Dr Adrienne Keene dari forum Native Appropriations.
"Anda berpura-pura menjadi ras yang bukan identitas Anda dan memanfaatkan stereotip untuk melakukannya."
Khususnya ini berlaku ketika budaya yang terpinggirkan dieksploitasi orang dengan privilege lebih demi keuntungan dan kesenangannya. Sedangkan orang yang lebih berhak tidak mendapatkan kesempatan yang sama.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Apa Itu Cultural Appropriation? Tudingan Kepada Lisa Blackpink, Justin Bieber dan Nagita Slavina.
Baca Juga :