Asal usul Tanggal 1 Juni Ditetapkan Sebagai Hari Lahir Pancasila
Tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia. Seperti apa sejarah hari lahir Pancasila?
Dilansir dari buku Sejarah dan Budaya Politik (2002) karya Satya, Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan sidang pertama dari 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Rapat pertama diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad atau Perwakilan Rakyat.
Rapat tersebut tidak menemukan titik terang. Sukarno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasan pada 1 Juni 1945. Gagasan yang disampaikan Sukarno tentang dasar negara Indonesia merdeka, dinamakan Pancasila. Pidato Sukarno tersebut berisi Lahirnya Pancasila.
Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI. Selanjutnya BPUPKI membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar (UUD) dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut.
Lalu dibentuklah Panitia Sembilan terdiri dari:
- Soekarno,
- Mohammad Hatta,
- Mr. AA Maramis,
- Abikoesno Tjokrosoejoso,
- Abdul Kahar Muzakir,
- Agus Salim,
- Achmad Soebardjo,
- Wahid Hasjim,
- Mohammad Yamin
Mereka ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Soekarno pada 1 Juni 1945 dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Presiden Sukarno menuntut diadakannya acara peringatan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1964. Hal ini karena beberapa orang mulai menyelewengkan Pancasila. Saat itu tepat hari ulang tahun ke-19 Pancasila.
Hari Lahir Pancasila diperingati untuk pertama kalinya dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka. Pancasila Sepanjang Masa menjadi slogan. Dikesempatan itu, Sukarno menguraikan kembali rumusan Pancasila berikut kelima silanya. Kemudian, peringatan Hari Lahir Pancasila kemudian dilaksanakan setiap tahun, setiap tanggal 1 Juni.
Terakhir Sukarno memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1966. Setelah itu, rezim Orde Baru pada 17 September 1966 menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Hal teraebut untuk memperingati keberhasilan Suharto menggagalkan upaya kudeta 1965.
Suharto sempat memperingati Hari Lahir Pncasila pda tahun 1967 dan 1968. Namun, sebagai upaya penghapusan warusan Sukarno, melalui Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) melarang peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni mulai tahun 1970.
Kemudian pada 1 Juni 3016, Presiden Joko Wudodo menandatangani Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2016 di mana menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Mulai tahun 2007, setiap 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.
Baca Juga :