BPBD Bentuk Destana di Dieng
JATENGLIVE.COM, BANJARNEGARA - Untuk menumbuhkan rasa siap siaga pada masyarakat dalam menghadapi bencana yang mengancam, penting adanya. Keberadaan Desa Tangguh Bencana (Destana).
Program ini bagian mitigasi atau upaya pengurangan risiko bencana. Kian banyak desa yang bergabung dalam kegiatan ini maka semakin baik.
Seiring Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap daerah rawan mitigasi kebencanaan, jumlah Destana di Banjarnegara pun kian bertambah.
BPBD kembali membentuk Destana di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, yang dilaksanakan pada tanggal 16 hingga 18 Juli 2019, di GOR Desa Dieng Kulon.
Kegiatan ini sekaligus pelatihan yang diikuti 30 peserta dari berbagai unsur mulai Perangkat Desa, Bidan Desa, Karangtaruna, hingga pelaku pariwisata Dieng.
"Kegiatan ini juga dalam rangka ikut mentukseskan pelaksanaan festival budaya dieng (DCF) tanggal 2-4 Agustus 2019 mendatang,"kata Kepala BPBD Banjarnegara Arief Rahman
Anggota Destana ini nantinya akan bergabung dengan panitia kegiatan DCF untuk membantu menyukseskan acara.
Dalam situasi darurat, mereka siap menolong pengunjung bekerjasama dengan tim kesehatan yang ada.
Pembentukan dan pelatihan Destana ini dirasa penting agar masyarakat mengetahui potensi bencana di Dieng.
Apalagi, tidak lama lagi akan berlangsung even besar Dieng Culture Festival (DCF) yang dihadiri banyak orang dari berbagai daerah.
Di luar potensi alamnya yang indah, Dataran tinggi Dieng termasuk zona rawan bencana.
Potensi bencana alam di wilayah ini bahkan lebih lengkap dibanding daerah lain di Kabupaten Banjarnegara.
Selain longsor, daerah ini terancam erupsi gunung api Dieng, gas beracun, angin kencang, hingga cuaca ekstrem.
Di antara desa-desa di dataran tinggi Dieng yang rawan bencana gunung api semisal Desa Sumberejo, Pekasiran, Kepakisan, Karangtengah, dan Bakal Kecamatan Batur.
Beberapa dusun di desa-desa tersebut rawan bencana hujan lumpur dan lemparan batu, hingga gas beracun dari kawah-kawah aktif di sekitarnya.
Karenanya, dalam pelatihan Destana ini, peserta kegiatan juga diajarkan penggunaan alat bantu pernafasan (breathing apparatus). Alat bantu ini sebagai upaya agar masyarakat atau korban tidak menghirup gas berbahaya.
"Dan pelatihan pertolongan kepada korban," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Rawan Erupsi Gunung Api hingga Gas Beracun, BPBD Bentuk Destana di Dieng, https://jateng.tribunnews.com/2019/07/18/rawan-erupsi-gunung-api-hingga-gas-beracun-bpbd-bentuk-destana-di-dieng
Baca Juga :