Cemilan Krupuk Pasir Khas Kendal, Dijamin No Kolestrol
JATENGLIVE.COM - SETIAP daerah pasti memiliki makanan khas. Begitu juga di Kabupaten Kendal yang memiliki 23 kecamatan, kaya akan keanekaragaman kulinernya. Salah satunya adalah kerupuk pasir dari Desa Sarirejo Kecamatan Kaliwungu Kendal.
KERUPUK khas Kendal adalah kerupuk pasir atau lebih dikenal dengan istilah kerupuk useg. Istilah tersebut dikenal karena cara menggorengnya tidak menggunakan minyak goreng, melainkan pasir halus (wedhi) dengan di-useg-useg. Karena dimasak dengan pasir layaknya orang berwudhu tayamum, ada pula yang menyebutnya sebagai kerupuk tayamum.
Kerupuk Sarirejo merupakan bagian dari industri kecil yang ada di kabupaten yang dipimpin Bupati Widya Kandi Susanti. Sebenarnya terdapat beberapa desa yang memproduksi makanan ringan itu. Sebut saja Desa Langenharjo, Gemuh Blanten, serta Karangsuno. Namun, sentra industri kerupuk useg itu berada di Desa Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu.
Memproduksi krupuk useg selama 2 hari menghasilkan 75 kg kerupuk pasir yang sudah digoreng dan siap dipasarkan. Harganya pun relatif murah, Rp 7.500/kg untuk kerupuk mie mentah dan Rp 12.000/kg yang sudah digoreng.
Selain memproduksi sendiri, sejumlah perajin mengambil bahan baku dari luar kota seperti Demak dan Kediri. Dua kota itu menjadi pilihan favorit karena mempunyai jenis kerupuk yang berbeda dengan di Kaliwungu, yang umumnya memproduksi jenis mi.
Jenis kerupuk yang diambil dari Demak berbentuk kotak, sedang dari Kediri Jawa Timur, berbentuk seperti batok dan berwarna di sekelilingnya. Untuk kerupuk mentah jenis batok dijual antara Rp 6.000-Rp 7.000/kg, dan Rp 11.000-12.000/kg yang sudah digoreng menggunakan pasir. Dalam satu pekan, UD Mashur mendatang kerupuk dari Kediri dan Demak dua kali, dengan jumlah sekitar 2 ton hingga 3 ton.
Bahan Baku
Bahan baku kerupuk adalah tepung tapioka, garam, terasi, penyedap rasa, dan pewarna makanan, serta ketumbar dan bawang putih. Proses pembuatan kerupuk jenis mi dari bahan baku sampai siap digoreng, relatif mudah. Setelah bahan baku seperti tepung tapioka, garam, terasi, penyedap rasa dicampur, bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggiling. Kemudian dibentuk seperti mi menggunakan tenaga manusia.
Bahan olahan berbentuk mi dicetak menjadi kerupuk mentah, lalu direbus selama 15 menit dan dilanjutkan dengan dijemur. Bahan bakar rebusan, menggunakan grajen (limbah bekas gergaji kayu) dan serabut kelapa.
Kerupuk itu biasanya dijemur di depan rumah menggunakan nampah bambu. Waktu penjemuran sekitar 5 hingga 6 jam. Setelah kering, kerupuk teman lauk itu, dicelupkan ke dalam bumbu bawang putih dan dijemur lagi hingga benar-benar kering dan siap digoreng.
Setelah proses penggorengan, makanan itu kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik sesuai ukuran dan siap dijual. Ciri khas menggorang menggunakan pasir gunung atau kali. Pasir diayak dan dipilih yang halus, sehingga ketika menggoreng tidak ada pasir yang menempel pada kerupuk. Bila pasir menempel pada kerupuk, maka kenikmatan memakan kerupuk berkurang.
Perajin ada yang menggoreng memakai wajan, ada pula yang menggunakan alat berbentuk molen ukuran kecil. Karena digoreng menggunakan pasir, kerupuk bebas kolesterol, sehingga lebih sehat.
Artikel ini pernah ditayangkan di sarirejoshop.blogspot.co.id dengan judul Makanan Khas Kerupuk Pasir dari Desa Sarirejo Kendal
Baca Juga :