Demi Konten di Medsos, Ibu-ibu Jatuh dan Rusak Meja Marmer Peninggalan Sri Sultan HB VIII

Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu geram dengan tingkah seorang pengunjung Museum Keraton Yogyakarta.

Gara-garanya, pengunjung itu mengabaikan aturan tertulis di dekat properti Keraton yang dipajang, sampai-sampai meja marmer palenggahan Sri Sultan Hamengkubuwana (HB) VIII rusak.

Melalui akun resmi Twitter-nya, Senin (16/12/2019), GKR Hayu mengunggah video penampakan meja tersebut..

Kejadian yang membuat putri keempat Raja Kesultanan Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana (HB) X dan Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas ini murka tersebut diketahui pertama Mas Bekel Kurakso Wiarjo, Abdi Dalem Regol Gepuro Kraton Yogyakarta yang berjaga di Museum Batik, tepat di depan Museum Kursi HB VIII. Menurut dia, kejadian terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tadi di mana ia mendengar suara seperti benda terjatuh.  Ternyata ada seorang pengunjung wanita dari Bandung ingin selfie kemudian terjatuh diatas podium kursi HB VIII.

GKR Hayu tak habis pikir, bagaimana cara menghadapi para pengunjung yang menurutnya membutuhkan konten untuk dipamerkan di media sosial semacam ini.

Meja berkaki tiga dengan bentuk bundar tersebut merupakan properti saat HB VIII atau sekitar antara tahun 1921-1939. Meja kursi tersebut merupakan properti asli dari masa tersebut dan bukan merupakan replika. 

Pengunjung Rusak Meja HB VIII, GKR Hayu: Gimana Hadapi Orang Butuh Konten?
Properti Museum Keraton Yogyakarta rusak gara-gara pengunjung - (Twitter/@GKRHayu)

"Katanya tulisan dilarang pegang dilarang foto itu mengurangi keindahan museum/pameran. Tapi untuk menghadapi jenis orang butuh konten tapi ndak bisa baca gini gimana?

Ada yang mau duduk di pelenggahan dari HB VIII dan selfie, sukses nyamplak meja marmer," cuit GKR Hayu.

Di bawahnya, ia menambahkan cuitan terbaru tentang kabar dari si pelaku, yang katanya bersedia mengganti rugi.

Namun, GKR Hayu menegaskan, mengganti kerugian tak bisa dilakukan secara simpel karena tak semua properti di Keraton Yogyakarta mudah diganti.

"Orangnya sudah menyatakan akan mengganti kerugian, tapi intinya kan bukan itu. Barang-barang di @kratonjogja tidak semua gampang diganti," tutupnya.

 

Baca Juga :

Keyword:
Google+