Fakta Dibalik Penggunaan Emas
JATENGLIVE.COM – SEMARANG Beberapa aksesoris digunakan untuk mempercantik penampilan seseorang. Khususnya bagi kaum perempuan yang lebih memperhatikan penampilan dibandingkan kaum pria. Aksesoris menjadi kebutuhan sekunder yang utama. Salah satu aksesoris yang sering digunakan adalah perhiasan emas.
Nampaknya hal ini telah menjadi tradisi di Indonesia. Para orang tua biasa memasangkan perhiasan emas pada anak-anaknya sejak ia masih kecil. Namun, taukah kamu ternyata menggunakan perhiasan emas terlalu lama juga memberikan dampak negative bagi kesehatan. Yuk ketahui apa saja gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan perhiasan emas.
Jika kamu pernah merasa mual dan pusing ketika berada di toko emas, faktor utama mungkin disebabkan oleh emas itu sendiri. Dibalik kecantikan emas itu sendiri, ia terbuat dari tambang. Pasalnya, bahan-bahan yang berasal dari tambang seperti emas dan batu-batuan akan mempengaruhi system saraf.
Beberapa dampak negative yang dipicu oleh emas terjadi tak hanya pada penggunanya saja. Ternyata, kilauan dari emas saja dapat berdampak berbahaya bagi penderita epilepsi. Pasalnya, kilauan emas dapat memicu kejang-kejang bagi penderita epilepsi.
Bagi para pengguna cincin emas. Jika kamu menggunakan cicin emas yang terlalu sempit dijari akan mengganggu system saraf kapiler. Kapiler adalah pembuluh dari yang berfungsi untuk menyalurkan air, oksigen dan karbon dioksida pada saluran disekitarnya. Ukuran pembuluh darah kapiler sekitar 5-10 mikrometer, dengan ukuran tersebut kapiler hanya dapat menyalurkan sel-sel darah saatu persatu. Hal ini akan lebih menghawatirkan lagi ketika cincin yang kamu gunakan terbuat dari emas yang berasal dari tambang.
BACA JUGA: https://jatenglive.com/tampil-berita/Hilangkan-Gelap-pada-Kulit-Ketiak-dengan-Bahan-Alami-ini.html
Baca Juga :