Friendzone, Lakoni atau Perangi ?
Menjalani hubungan tentu senantiasa dirasakan dan dibina oleh setiap orang, tak heran apabila kisah asmara kian menjadi pembahasan yang tak akan lekang oleh waktu. Namun, untuk membina suatu hubungan tentu tidaklah mudah, hal ini tentu membutuhkan proses serta keseriusan dari kedua belah pihak.Kesungguhan, kesabaran, waktu, tenaga, bahkan pengorbanan tentu menjadi kunci utama dalam suatu hubungan.
Namun disamping itu, seiring berkembangnya zaman trend hubungan asmara pun acap berkembang tersorot oleh khalayak. Seolah-olah asmara menjadi perihal utama atau bahkan topik yang menarik untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Tak dapat dipungkiri, bahwasanya tak sedikit dari kalangan remaja yang senantiasa membeberkan kisah asmara mereka baik kepada kerabat, keluarga, hingga media. Dibalik itu, tak sedikit pula dari remaja bahkan orang dewasa yang merasakan hubungan satu pihak, dimana hubungan satu pihak ini dianggap dan dirasakan oleh satu orang saja, sedangkan partner kita menganggap bahwa hubungan tersebut tidak lebih dari sebatas teman.
Istilah friendzone sendiri muncul ditengah masyarakat dengan mengandung arti bahwa friendzone berarti memiliki teman lawan jenis dimana pertemanan mereka senantiasa akrab dan romantis, namun sayang salah satu pihak menganggap bahwa partnernya tersebut lebih dari seorang teman, alias pacar. Nah, kira-kira bagaimana ya menyikapi friendzone itu sendiri ? Buat kamu yang tengah dilanda friendzone, yuk simak beberapa hal dibawah ini agar kamu tak terjerat di ranah friendzone.
1. Baper ? Jangan Dulu Deh !
Jika lawan atau partner mu belum memberikan sinyal yang menjurus ke ranah hubungan yang lebih serius, kamu harus mampu mengontrol dirimu agar kamu tak menaruh hati juga harapan padanya. Hal ini dikarenakan agar kamu tidak terjebak kedalam zona nyaman juga terpenjara dalam siksa. Semaksimal mungkin hindari perasaan yang kian merekah agar nantinya kamu tak salah kaprah.
2. Lihat Tanda dari Dia
Sebelum kamu salah mengartikan kedekatan yang tengah terjalin, terlebih dahulu kamu harus mampu memperhatikan secara seksama gerak tubuh juga tanda yang ia lemparkan kepadamu. Jika tanda atau sikap yang ia torehkan kepadamu kerap wajar dan tidak menunjukkan ke ranah yang lebih serius, sebaiknya jangan terburu-buru mengartikan kedeketanmu di ranah lebih dari teman. Namun sebaliknya, apabila sinyal atau tanda yang ia lempar kepadamu cenderung positif dan mengajakmu ke ranah yang serius, maka kamu boleh menaruh harapan dan dipersilahkan utnuk memberi tanda yang lebih kepadanya. Siapatau dari friendzone lovezone dan berakhir dengan happy ending, kan ?
3. Berikan Ruang
Jika kedekatan yang kamu jalin berada di posisi lebih, maka tak ada salahnya apabila kamu memberikan jarak kepadanya agar kamu tak selamanya terikat dan terjebak. Selain untuk mengetahui kedekatan yang tengah terjalin, memberikan ruang kepada partnermu mempunyai peran agar keduanya sama-sama memiliki ruang untuk sendiri serta menghindari baper yang berkepanjangan. Disamping itu, memberikan ruang atau jarak kepada partnermu juga bertujuan untuk memberikan waktu istirahat kepada masing-masing pihak.
4. Jangan Menanak Harapan Pada Ia yang Belum Pasti
Bawalah dirimu rileks dan senyaman mungkin apabila kamu diajak berteman oleh lawan jenis. Eits, walau begitu kamu juga harus tau takaran dan batasannya, ya ! Nikmati setiap pertemanan yang tengah kamu jalin, jangan terburu-buru menerjemahkan kedekatan. Sebab, boleh jadi ia mampir kepadamu karna ia butuh tempat peristirahatan.
Baca Juga :