Gol Tunggal Bayu Nugroho Selamatkan PSIS dari Posisi Juru Kunci Grup E Piala presiden
Jatenglive.com - PSIS Semarang menutup kiprah di babak penyisihan Piala Presiden 2018 dengan akhir yang manis. Skuat Mahesa Jenar lolos dari posisi juru kunci klasemen akhir babak penyisihan Grup E Piala Presiden, setelah dalam laga pamungkas di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (30/1), menang tipis 1-0 atas Persela Lamongan.
Kendati gagal melangkah ke babak delapan besar Piala Presiden, kemenangan atas Laskar Joko Tingkir tetap bernilai penting. Selain menghasilkan tiga poin dan membuat PSIS finis di posisi ketiga, kemenangan itu juga membuat Haudi Abdillah cs bisa pulang ke Semarang dengan kepala tegak.
Winger PSIS, Komarodin berusaha melewati kawalan bek Persela, Eky Taufik (kiri) dan Arif Satria (Kanan), saat kedua tim bentrok di laga pamungkas Grup E, Piala Presiden. (30/1/2018) (TRIBUN JATENG/FRANCISKUS ARIEL SAPUTRA)
Sebaliknya, Persela yang berharap mendapat keajaiban dengan menang besar atas PSIS demi menjaga kans lolos ke fase delapan besar, justru terpuruk di posisi juru kunci. Skuat asuhan coach Aji Santoso hanya mengumpulkan dua poin, hasil imbang dengan Bhayangkara FC dan Arema FC.
Gol semata wayang PSIS dicetak Bayu Nugroho pada menit ke-56, memanfaatkan umpan terobosan sayap impor, Ibrahim Conteh, di menit ke-55. Bayu yang lolos dari kawalan pemain belakang Persela, berhasil mengonversi peluang tersebut menjadi gol.
===================================
PSIS Semarang menutup kiprah di babak penyisihan Grup E Piala Presiden 2018 dengan kemenangan
Gol tunggal gelandang, Bayu Nugroho, membuat PSIS menang dengan skor 1-0 atas Persela Lamongan dalam laga di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (30/1)
Kemenangan itu membuat PSIS lolos dari posisi juru kunci Grup E Piala Presiden
===================================
Menyoal jalannya pertandingan, Headcoach PSIS, Subangkit, bersyukur karena tim asuhannya bisa terlepas dari posisi posisi juru kunci Grup E. "Sebetulnya permainan berjalan imbang. Banyak peluang tercipta, dan alhamdulillah kami mampu mencetak gol," katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, ada beberapa instruksi yang ia tekankan ke anak asuhnya demi mendapat lebih banyak peluang, terutama setelah turun minum. "Setelah itu kami bermain dengan skema lain, tapi tetap dengan skema back three. Saya bilang ke anak-anak, kalau kalian tidak pressure ke lawan, kalian akan kesulitan," jelas dia.
Adapun dalam jalannya pertandingan, kedua tim memperagakan permainan terbuka sehingga kedua tim mendapat beberapa peluang gol selama jalannya pertandingan. Persela yang memburu tiga gol beberapa kali mengancam gawang PSIS yang dikawal mantan kiper mereka, Ferdiansyah, melalui pergerakan beberapa pemain mereka di sektor depan, terutama striker asing mereka Alesandro Celin.
Bayu Nugroho Penentu Kemenangan PSIS Vs Persela (Tribun Jateng/Franciskus Ariel Setiaputra)
=================================
KLASEMEN AKHIR GRUP E
Tim Main Menang Kalah Seri Selisih Gol Poin
Arema FC 3 1 2 0 5-3 5
Bhayangkara FC 3 1 2 0 2-1 5
PSIS Semarang 3 0 1 2 2-4 3
Persela Lamongan 3 0 2 1 3-4 2
=================================
Mulai paham skema
Subangkit mengakui, skuad asuhannya perlahan mulai memahami skema yang ia inginkan. Dalam tiga kali pertandingan di Piala Presiden, Subangkit memang menerapkan skema yang berbeda dari sebelum-sebelumnya, dengan memasang formasi 3-4-3. Berbeda dengan formasi andalan Subangkit selama ini yang mengandalkan back four, dengan formasi 4-2-3-1, sejak melatih PSIS di Liga 2 musim lalu.
Menanggapi hal tersebut, Subangkit menyebut formasi 3-4-3 belum tentu akan menjadi formasi pakem yang akan diterapkan di kompetisi Liga 1 nantinya. "Kami lihat lawan dulu lawan yang dihadapi. Kapan pakai back three, kapan kami pakai back four. Karena ini kompetisi, dari satu pertandingan ke pertandingan lain tentu akan berbeda. Saya harap anak-anak mulai tau skema yang saya inginkan, baik saat menyerang maupun bertahan," katanya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, permainan Haudi Abdillah cs mulai menunjukkan grafik permainan yang lebih baik, dalam tiga kali bertanding melawan tim-tim di Grup E, babak penyisihan Piala Presiden yang notabene tim-tim berpengalaman di Liga 1, yakni Arema FC, Bhayangkara FC, dan Persela Lamongan.
"Di pertandingan terakhir ini stamina agak menurun. Tapi di dua pertandingan sebelumnya, permainan anak-anak lebih baik," katanya.
Sementara itu, pelatih Persela, Aji Santoso mengatakan, kekalahan atas PSIS membuat tim asuhannya terempas dari persaingan memperebutkan tiket lolos ke babak delapan besar Piala Presiden. "Pertandingan terakhir, di luar dugaan, kami kalah. Sepertinya anak didik saya agak meremehkan PSIS dan bermain tidak seperti biasanya," ungkap Aji.
Eks-pelatih Arema FC ini juga menyinggung permainan anak asuhnya yang berbeda dari dua pertandingan sebelumnya, saat bertemu Arema FC dan Bhayangkara FC. "Dari cara bermain anak-anak, cukup berbeda. Mungkin karena peluang kami juga cukup berat untuk lolos ke babak berikutnya. Selain berharap dari hasil pertandingan lain, kami juga harus menang dengan selisih tiga gol. Mungkin itu yang membuat psikologis anak-anak cukup terpengaruh dalam kondisi seperti itu," imbuhnya.
Aji berharap, dengan pengalaman bermain di Piala Presiden, hasil tiga kali pertandingan menjadi pembelajaran berharga sekaligus menjadi ajang evaluasi tim sebelum terjun di kompetisi Liga 1. "Yang terpenting, kami sudah mengetahui posisi mana yang masih harus kami benahi," tandasnya. (tribunjateng/cetak/arl)
(Artikel ini pernah tayang di Tribun Jateng dengan judul : "Gol Tunggal Bayu Nugroho Selamatkan PSIS dari Posisi Juru Kunci Grup E Piala presiden")
Baca Juga :