Gunung Tidar, Gunung Yang Berdiri Di Tengah Kota Magelang
Biasanya gunung terletak di Pedesaan, namun berbeda dengan gunung yang ada di salah satu kota di Jawa Tengah. Dengan ketinggian sekitar 503 mdpl, Gunung Tidar berdiri kokoh di tengan kota Magelang Jawa Tengah.
Awalnya Gunung Tidar ini berstatus sebagai hutan kota, namun sejak Januari 2021, Kawasan Gunung Tidar resmi beralih status menjadi Kebun Raya Gunung Tidar. KRGT berada di ketinggian 503 mdpl dengan luas 701.674 m². Jumlah anak tangga di KRGT yaitu 1002 anak tangga.
Paku Tanah Jawa
Gunung Tidar sering juga disebut sebagaai pakunya Tanah Jawa, hal ini dikaitkan dengan mitos yang sudah berkembang di masyarakat tentang asal - usul gunung tersebut. Keberadaannya pun tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan militer karena banyaknya kegiatan Akademi Militer (Akmil) yang dilakukan di situ.
Hanya butuh waktu kurang dari 30 menit untuk sampai di puncak Tidar. Di puncak Gunung Tidar ada lapangan yang cukup luas. Di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah Tugu dengan simbol huruf Sa (dibaca seperti pada kata Solok) dalam tulisan Jawa di tiga sisinya dengan satu sisi simbol Garuda. Maknanya adalah sapa, salah, seleh yang berarti barang siapa yang salah, maka akan menerima akibatnya. Menurut penuturan juru kunci, itu bermakna Sapa Salah Seleh (Siapa Salah Ketahuan Salahnya). Tugu inilah yang dipercaya sebagian orang sebagai Pakunya Tanah Jawa, yang membuat tanah Jawa tetap tenang dan aman.
Secara umum, Gunung Tidar memang masih cukup alami. Banyak tanaman pinus dan tanaman buah-buahan tahunan seperti salak hasil penghijauan era tahun 1960an menjadikan Gunung Tidar sangat rimbun.
Laman Kebun Raya Gunung Tidar juga menyebutkan bahwa gunung ini secara geografis terletak di tengah Pulau Jawa, sehingga cukup logis apabila dianggap sebagai paku Pulau Jawa oleh masyarakat awam.
Asal usul nama Tidar
Asal muasal nama Tidar sendiri banyak versi. Ada salah satu versi yang menyebutkan bahwa nama itu berasal dari kata “Mati dan Modar”. Jadi karena angkernya Gunung Tidar waktu dulu, maka kalau ada orang mendatangi gunung tersebut kalau tidak mati ya modar.
Konon, Gunung Tidar merupakan pusat kerajaan gaib di Pulau Jawa karena dihuni baangsa jin. Sehingga menurut mitos yang berkembang, siapapun yang masuk ke area Gunung Tidar dipastikan akan meninggal.
Namun, ternyata kepanjangan dari nama Tidar bukanlah mati dan modar, melainkan mukti dan kadadar. Dikutip dari laman resmi Kebun Raya Gunung Tidar, mukti berarti bahagia, berpangkat, dan sukses dalam hidup.
Sementara itu, kadadar berarti dididik, ditempa, dan diuji. Mukti dan kadadar pun bermakna bahwa siapa yang ingin bahagia, berpangkat, dan meraih kesuksesan dalam hidup, maka harus dididik, ditempa, dan diuji agar menjadi pribadi yang mumpuni dan Tangguh.
Dijelaskan oleh Kepala UPT Kebun Raya Gunung Tidar, Yhan Noercahyo , dahulu orang bilang mati dan modar, tetapi korelasi dan logikanya tidak bertemu. Tetapi kalau Tidar sebagai mukti dan kadadar, ada logika hubungan benang merah yang bisa nyambung. Hal itu karena di kaki Gunung Tidar terdapat akademi militer yang menjadi suatu Kawah Candradimuka untuk menggembeleng calon pemimpin bangsa.
Baca Juga :