Hari Ayah Nasional : Sejarah Di Indonesia
Tidak hanya Ibu dan Anak yang memiliki hari spesialnya, sosok seorang ayahpun juga mempunyai hari spesialnya di Indonesia. Jika di luar negeri memperingati hari Ayah atau Father's Day setiap 20 Juni, di Indonesia kita memperingatinya Hari Ayah Nasional setiap 12 November.
Beberapa negara juga memiliki peringatan Hari Ayah tersendiri dengan tanggal yang berbeda-beda, termasuk di Indonesia. Amerika Serikat awalnya memperingati Hari Ayah setiap 5 Juli. Akan tetapi, pada 1966, Presiden AS Lyndon B Johnson mendeklarasikan hari Minggu ketiga bulan Juni sebagai Hari Ayah.
Sementara, sejumlah negara di Eropa memperingati Hari Ayah setiap tanggal 19 Maret. Swedia, Norwegia dan Finlandia memperingati Hari Ayah pada Minggu kedua bulan November. Adapun, Australia, Selandia Baru, Fiji, dan Papua Nugini merayakannya pada Minggu pertama bulan September.
Sejarah
Hari Ayah di Indonesia berawal dari Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi Solo. Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) adalah paguyuban Satu Hati , lintas agama dan budaya.
Ketua Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi Solo, Gress Raja, kala itu, mengatakan, gagasan perlunya ada Hari Bapak, bukan karena 'iri' ada Hari Ibu tetapi tidak ada Hari Bapak. Hari Bapak dipandang perlu karena bapak merupakan bagian dari keluarga yang tidak boleh diremehkan perannya.
Gress mengatakan jika bapak dan ibu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena seorang anak membutuhkan keduanya sebagai penyeimbang kesadaran anak.
Sebelumnya penyebutannya adalah hari Bapak Nasional, karena kata "bapak" dinilai lebih bernilai umum Sedangkan "ayah" lebih ditujukan kepada lelaki yang memiliki anak.
Pada tahun 2014, PPIP mengadakan peringatan Hari Ibu di Solo dengan cara mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu. Acara ini pun disambut baik dan mendapat sekitar 70 surat terbaik yang kemudian dibukukan.
Namun, Usai acara, panitia penyelenggara dibuat terkejut dengan pertanyaan para peserta, "Kapan diadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi." Pertanyaan tersebut membuat PPIP ingin mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia.
PPIP berusaha mencari informasi tentang hari ayah, hingga audiensi ke DPRD kota Surakarta. Mereka menanyakan kapan hari ayah di Indonesia dan jika belum ada penetapan hari Ayah, bolehkan seseorang atau lembaga menetapkan sebuah hari yang dijadikan sebagai Hari Ayah. Namun ketika itu PPIP tidak mendapatkan jawaban memuaskan.
Hingga akhirnya, setelah melalui kajian yang cukup panjang, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) menggelar deklarasi Hari Ayah untuk Indonesia dan menetapkan tanggal 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional. Deklarasi tersebut digabung dengan hari kesehatan dengan mengambil semboyan 'Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya'.
Deklarasi Hari Bapak dilakukan pada 12 November 2006 di Pendapa Gede Balai Kota Solo. Meski dideklarasikan pertama kali di Kota Solo, pada saat bersamaan, salah satu anggota juga menggelar acara yang sama di Maumere, Flores. Acara deklarasi tersebut dihadiri pelajar, tokoh masyarakat dan agama.
Baca Juga :