Hari Raya Galungan dan Kuningan 2021: Rajaheng rahina Galungan lan Kuningan

Hari ini 14 April umat Hindu di Indonesia merayakan Hari Raya Galungan dan 24 April nanti merayakan Kuningan. Hari Galungan adalah hari saat umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta jagad raya beserta seluruh isinya. 

Dari halaman Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Galungan juga dipakai untuk merayakan kemenangan kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma). Sebagai ucapan syukur, umat Hindu memberi dan melakukan persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara

Sang Hyang Widhi (disebut juga sebagai Acintya atau Sang Hyang Tunggal) adalah sebutan bagi Tuhan yang Maha Esa dalam agama Hindu Dharma masyarakat Bali. Dalam konsep Hinduisme, Sang Hyang Widhi dikaitkan dengan konsep Brahman. Dalam bahasa Sanskerta, 'Acintya' memiliki arti 'Dia yang tak terpikirkan,' 'Dia yang tak dapat dipahami,' atau 'Dia yang tak dapat dibayangkan.'

Bhatara (Devanagari:) adalah utusan Brahman (Tuhan) sebagai pelindung umat manusia dalam tradisi Hindu. Bhatara tidak sepenuhnya berarti Dewa karena ada definisi yang berbeda antara Bhatara dengan Dewa. Namun dalam perkembangannya, istilah Bhatara diidentikkan dengan Dewa.

Hari raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 6 bulan Bali (210 hari) yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan) sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). 

Perayaan Hari Raya Galungan sendiri identik dengan penjor (bambu yang dihias sedemikian rupa sesuai tradisi masyarakat Bali setempat) yang dipasang di tepi jalan, menghiasi jalan raya yang bernuansa alami. 

Galungan dan Kuningan dirayakan sebanyak dua kali dalam setahun kalender Masehi. Jarak antara Galungan dan Kuningan adalah 10 hari. Perhitungan perayaan kedua hari raya tersebut berdasarkan kalender Bali. 

Galungan dirayakan setiap hari Rabu pada wuku Dungulan, sedangkan Kuningan setiap hari Sabtu pada wuku Kuningan. Pada tahun 2021, Galungan dirayakan pada 14 April 2021 dan 24 April 2021. 

Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan 2021 Hari Raya Galungan dimaksudkan agar umat Hindu mampu membedakan dorongan hidup antara adharma dan budhi atma (dharma = kebenaran) di dalam diri manusia. Kebahagiaan bisa diraih tatkala memiliki kemampuan untuk menguasai kebenaran. 

Dilihat dari sisi upacara, adalah sebagai momen umat Hindu untuk mengingatkan baik secara spiritual maupun ritual agar selalu melawan adharma dan menegakkan dharma. Bisa disimpulkan, inti dari Galungan adalah menyatukan kekuatan rohani agar umat Hindu mendapat pendirian serta pikiran yang terang, yang merupakan wujud dharma dalam diri manusia. 

Sepuluh hari kemudian, tepatnya pada saat Kuningan, umag Hindu mengadakan upacara menghaturkan sesaji dan dilaksanakan pada pagi hari, serta menghindari menghaturkan upacara lewat tengah hari. Karena pada tengah hari para Dewata dan Dewa Pitara “diceritakan” kembali ke Swarga.

Rajaheng rahina Galungan lan Kuningan biasanya diucapkan kepada umat Hindu yang merayakan Hari Raya Galungan 2021. Arti dari rajaheng nyanggra rahina Galungan lan Kuningan adalah: selamat menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. 

 

 

Baca Juga :

Keyword:
Google+