Ini Sebabnya Hilangnya Story, Arsip, dan Highlight di Instagram
Sejumlah pengguna Instagram mengaku mengalami gangguan saat mengunggah dan melihat story, akibat adanya bug di kode pemrograman aplikasi jejaring sosial berbasis foto/video itu.
CEO Instagram, Adam Mosseri mengatakan banyak pengguna Instagram di seluruh dunia terdampak bug ini. Walhasil, story yang mereka bagikan ulang, termasuk file di arsip dan sorotan (highlight), mendadak hilang.
"Banyak orang mengira bahwa kami menghapus konten mereka, karena apa yang mereka unggah atau tagar yang mereka gunakan, tapi ini adalah bug dan tidak ada hubungannya dengan konten itu sendiri," jelas Mosseri dalam sebuah utas di akun Twitter dengan handle @mosseri.
Mosseri juga meminta maaf atas adanya masalah teknis yang melenyapkan banyak Instagram Story pengguna.
"Orang-orang di seluruh dunia, dari Columbia hingga Yerussalem Timur, menggunakan platform kami untuk membagikan apa yang terjadi. Kami tahu ini adalah pengalaman yang buruk. Tertama saya yang bertanggung jawab atas stabilitas Instagram. Saya sangat meminta maaf," imbuh Mosseri.
Dia menambahkan, saat ini gangguan yang terjadi pada 7 Mei lalu itu telah diatasi oleh tim Instagram.
Sebetulnya ini bukan pertama kali Instagram mengalami bug di platformnya. Biasanya, tim Instagram hanya mengonfirmasi adanya bug lewat akun media sosial resmi mereka, seperti di akun Twitter dengan handle @InstagramComms.
Namun, cukup jarang Mosseri ikut turun tangan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Usut punya usut, hal ini ia lakukan lantaran hadirnya bug Instagram bebarengan dengan peringatan Red Dress Day yang jatuh pada tanggal 5 Mei setiap tahunnya di Kanada.
Sebagai informasi, peringatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran negara dan dunia atas perempuan, anak perempuan, dan penduduk asli yang hilang di Kanada.
Organisasi National Day of Awarness of Missing and Murdered Indigenous Women pun sempat mempertanyakan, mengapa banyak konten terkait peringatan itu yang hilang di Instagram, seperti dilaporkan CBC Canada.
Salah satu protes itu diutarakan Shayla Oulette Stonechild, pendiri gerakan Matriach Movement.
"Bangun pagi tiba-tiba semua Instagram Story saya tentang Missing and Murdered Indigenous Women and Girls dihapus," tulis Shayla.
Ia mengatakan konten lain yang tidak membicarakan topik tersebut masih tetap ada.
"Instagram tidak peduli tentang masyarakat atau wanita pribumi. Sampai tindakan berbicara sebaliknya," tulis Shaylah.
Mosseri pun merespons protes tersebut. Ia mengatakan peringatan itu adalah momen yang penting untuk meningkatkan kesadaran isu tersebut, dan mendukung komunitas pribumi di Instagram.
"Kami memohon maaf untuk semua yang merasa tidak bisa menyebarkan kesadaran utuk isu yang sangat penting ini, dan juga bagi pihak lainnya di seluruh dunia. Membantu orang-orang mengungkapkan diri mereka dan meningkatkan kesadaran dalam percakapan adalah jantung Instagram," tulis Mosseri.
Instagram kembali menegaskan bahwa hilangnya story, arsip, dan highlight murni karena adanya masalah teknis yang terjadi secara global, bukan karena adanya diskriminasi seperti yang diduga beberapa pihak.
Baca Juga :