Jose Mourinho Resmi Didepak, Siapakah Yang Bakal Menggantikannya?
Pelatih kawakan asal Portugal yang sudah malang melintang di Liga Inggris, Jose Mourinho, resmi meninggalkan kursi kepelatihan Tottenham Hotspur. Jose Mourinho telah resmi mengakhiri masa kerjanya sebagai pelatih Tottenham Hotspur selama 17 bulan.
Pada Senin (19/4/2021) malam WIB, Tottenham Hotspur merilis pernyataan resmi terkait pemecatan Jose Mourinho.
"Hari ini klub mengumumkan bahwa Jose Mourinho dan staf kepelatihannya yang terdiri dari Joao Sacramento, Nuno Santos Lalin, dan Giovanni Cerra telah dibebastugaskan dari tanggung jawab mereka," demikian bunyi pernyataan dari laman resmi Spurs yang dikutip BolaSport.com.
Setelah itu, Tottenham Hotspur menunjuk Ryan Mason yang bertindak sebagai caretaker untuk mengambil alih sesi latihan skuad utama yang berlangsung pada hari ini. "Ryan Mason akan mengambil alih pelatihan tim utama hari ini dan pembaruan lebih lanjut akan menyusul," demikian pernyataan Tottenham.
Jose Mourinho memulai petualangan bersama Tottenham sejak November 2019. Dia menggantikan pelatih terdahulu, Mauricio Pochettino, yang kini menukangi Paris Saint-Germain (PSG). Jose Mourinho semula didatangkan dengan kontrak berdurasi empat tahun, hingga Juni 2023.
Pada setengah musim pertamanya (2019-2020), Jose Mourinho membawa Tottenham finis di peringkat keenam klasemen Liga Inggris. Selanjutnya, pada musim 2020-2021, Mourinho dan Tottenham bersama-sama berjuang di berbagai kompetisi yaitu Liga Inggris, Piala FA, Liga Europa, dan Piala Liga Inggris.
Belum ada alasan jelas di balik pemecatan Jose Mourinho. Salah satu laporan menyebut bahwa pemecatan Jose Mourinho berkaitan dengan kehebohan wacana European Super League yang salah satu klub pelopornya adalah Tottenham Hotspur. Mourinho yang tidak setuju dengan wacana European Super League disebut menolak membawa para pemain Tottenham ke tempat latihan.
Namun, pakar transfer dunia, Fabrizio Romano, menyebut bahwa pemecatan Jose Mourinho tidak berhubungan dengan wacana European Super League atau Liga Super Eropa. Fabrizio Romano pun mengatakan bahwa Mourinho tidak pernah menolak untuk menjalani latihan bersama pemain Tottenham. Menurut Fabrizio Romano, Mourinho dipecat karena hasil yang diraih Tottenham pada musim ini.
"Pemecatan Jose Mourinho tidak berkaitan dengan Liga Super, dan dia tidak pernah menolak untuk mengikuti pelatihan hari ini. Dia dipecat karena hasil, tidak ada yang lain," tulis Fabrizio Romano di akun Twitter pribadinya.
Setelah berpisah dengan Jose Mourinho, Tottenham tentu kini butuh pelatih baru. Siapa saja kira-kira sosok yang bisa mengisi pos yang ditinggalkan pria asal Portugal itu? Simak nama-nama kandidatnya berikut ini Bolaneters.
Massimiliano Allegri
Pilihan yang jelas adalah Massimiliano Allegri. Ada beberapa alasan mengapa ia cocok menggantikan Jose Mourinho di Tottenham. Yang pertama jelas karena ia sedang menganggur sekarang. Allegri terakhir kali menukangi Juventus pada 2019 lalu.
Yang kedua, ia pelatih yang sarat pengalaman. AC Milan dan Juventus sudah merasakan keampuhan racikan taktik pelatih berusia 53 tahun tersebut. Ia juga punya mental juara. Sudah 13 gelar yang berhasil ia koleksi bersama AC Milan dan Juventus.
2 dari 6
Ralf Rangnick
Salah satu sosok pelatih yang kenyang pengalaman juga. Ralf Rangnick sekarang ini juga sedang menganggur setelah ia tak jadi merapat ke AC Milan dan Schalke.
Pelatih berusia 62 tahun ini dianggap sebagai salah satu pelatih paling berpengaruh di Eropa. Sejumlah pelatih hebat di dunia saat ini disebut mendapat pengaruh darinya.
Sebut saja Jurgen Klopp, Thomas Tuchel, dan Julian Nagelsmann. Ia dikenal sebagai pendukung taktik Gegenpressing dan juga sosok yang mempopulerkan zonal marking.
Tottenham juga akan berkembang di bawahnya jika ia diberi kekuasaan penuh. Red Bull, yang menaungi RB Leipzig dan RB Salzburg, bisa sukses dan cuan berkat arahannya.
Julian Nagelsmann
Usianya masih sangat muda untuk ukuran pelatih, 33 tahun. Namun pengalamannya cukup banyak. Karirnya juga sangat menjanjikan. Ia jelas masih akan bisa berkembang jadi lebih oke. Musim lalu saja ia berhasil mengantarkan RB Leipzig menembus babak semifinal Liga Champions.
Ia juga bersinar di pentas domestik. Ia membawa Leipzig bersaing dengan Bayern Munchen dalam perburuan gelar juara Bundesliga. Nagelsmann akan cocok jadi proyek jangka panjang Tottenham. Selain itu ia tampaknya juga menjadi sosok favorit di kalangan pendukung Spurs.
Graham Potter
Bagi sebagian orang, nama ini memang agak asing. Maklum saja, ia sebelumnya cuma menukangi Swansea City dan sekarang Brighton. Ia menjadi pelatih Brighton sejak tahun 2019 lalu. Pelatih berusia 45 tahun asli Inggris ini memang tak terlalu memiliki persentase kemenangan yang apik - hanya sekitar 25 persen dari 78 pertandingan.
Namun jika melihat kinerja Brighton pada musim ini, ia cukup menjanjikan. Permainan Brighton yang atraktif cukup sering menuai pujian. Potter juga pelatih yang fleksibel soal taktik. Jika ia diberi amunisi yang lebih baik, ada kemungkinan ia bisa saja membawa timnya meraih posisi yang lebih tinggi di liga.
Rafael Benitez
Rafael Benitez terakhir kali menukangi klub Liga Super Cina, Dalian Professional. Namun ia sudah berpisah dengan klub tersebut. Benitez kabarnya siap membuka pintu untuk kembali ke Premier League. Ini akan jadi kesempatan yang sempurna bagi Tottenham untuk memboyongnya.
Pelatih berusia 61 tahun itu masih seorang tactician yang oke. Benitez juga pelatih yang sangat berpengalaman. Benitez juga sangat mengenal kompetisi Premier League. Ia sebelumnya pernah menukangi Liverpool, Chelsea, dan Newcastle United.
Lucien Favre
Sosok yang sangat berpengalaman juga dalam daftar ini. Tottenham bisa mudah merekrut Lucien Favre karena ia menganggur pasca berpisah dengan Borussia Dortmund.
Selain Dortmund, Favre pernah menukangi Nice, Monchengladbach, Hertha Berlin, hingga Zurich FC. Ia dikenal dengan gaya permainannya yang atraktif dan terorganisir.
Masih ada keunggulan lain yang akan sangat bermanfaat bagi Tottenham. Ia jago memoles para pemain muda. Ia pernah mengorbitkan Marco Reus sebelum dibeli oleh Dortmund.
Demikian juga dengan Ter Stegen dan Christoph Kramer. Lalu ada juga sosok yang saat ini berada di lini tengah Arsenal yakni Granit Xhaka. Favre bisa jadi akan membantu mengembangkan level para pemain top yang sekarang ini ada di skuat Tottenham.
Baca Juga :