KOLABORASI APIK AYU DYAH X BATIK TRUSMI HADIRKAN “BASUNDARI, KALA DI WEDARI”

Batik menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui ragam inovasi di bidang fashion. Menyambut Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, desainer Ayu Dyah Andari bersama sahabatnya yang juga pendiri Batik Trusmi, Sally Giovanny, meluncurkan koleksi bertajuk "Basundari Kala di Wedari". Dengan motif utama Mega mendung.

Dalam terminologi bahasa, Ayu menjelaskan "Basundari" bermakna Bumi. Ia mengatakan, "Basundari" juga dipakai sebagai nama wanita tangguh yang menguasai darat, udara, dan laut. Koleksi batik kombinasi ini merupakan upaya menghidupkan batik mega mendung dengan elemen bunga mawar, bunga teratai, dan batik kawung yang menjadi elemen khas dalam setiap rancangannya.

Model yang ditampilkan juga beragam mulai dari pakaian sehari-hari hingga pakaian yang formal. Sebanyak 70 koleksi dipresentasikan di Grand Ballroom Intercontinental Pondok Indah dengan proses pengerjaan selama enam bulan. Pagelaran tersebut berlangsung dari sore hingga malam hari, dan keduanya juga berkolaborasi bersama Passion Jewelry dengan lini aksesoris Gem of Khatulistiwa yang mengusung batu bacan dari Halmahera, Tiyasa dengan tas berbahan wastra Indonesia yang menggunakan pola mega mendung, dan Rajoet untuk tas berbahan plastik daur ulang berpola macrame.

Koleksi Basundari: Kala di Wedari mengadaptasi busana dengan perkembangan mode universal, di mana koleksi ini mempertemukan tren dengan tradisi untuk menggubah gaya baru dan berbeda. Dimana dirancang untuk lebih aktraktif agar lebih mudah untuk dipadupadankan dengan bahan yang berbeda. Selain itu, palet warna yang digunakan juga dominan berwarna cerah seperti pink terang, kuning, ungu, oranye, biru, hijau daun hingga baby pink yang dapat membangkitkan semangat si pemakainya. Dalam Fashion Show ini pula juga semakin special karena menampilkan muse dari kalangan artis.

Baca Juga :

Keyword:
Google+