Kisah Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah
Bertemunya Nabi Muhammad SAW dan Khadijah dimulai ketika Rasulullah berusia 25 tahun. Mereka dikenalkan oleh paman Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib. Pada waktu itu, Nabi Muhammad SAW dipercaya membawa barang dagangan Khadijah ke Syam. Perjalanan dagang itu ditemani oleh Maisyarah.
Rasulullah SAW adalah pribadi yang cakap dalam berdagang. Dia berhasil mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit. Maisyarah kemudian menceritakan keahlian Nabi Muhammad dalam berdagang kepada kepada Khadijah (dilansir dari buku Muhammad Rasulullah SAW (1997)). Keahlian Nabi dalam berdagang membuat Khadijah terkesan dan memutuskan untuk melibatkanya dalam seluruh transaksi bisnis. Keputusan itu juga terbukti menjadi semacam pendahuluan dari pernikahan mereka.
Kisah pernikahan Nabi Muhammad dan Khadijah
Pada usia 25 tahun Nabi Muhammad SAW akhirnya menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid al-Asadiah saat itu berusia 40 tahun. Pernikahan keduanya berlangsung ketika Rasulullah belum menjadi Nabi. Saat itu, Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah dengan maskawin 20 ekor unta muda.
Khadijah mengabdikan seluruh hidupnya untuk membantu Rasulillah SAW. Pasangan berbahagia ini kemudian dikaruniai dua orang putra dan empat orang putri yaitu Al Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum, dan Fatimah. Namun, semua anak laki-laki mereka Abdullah dan Al-Qasim meninggal dunia saat usianya masih kecil. Adapun keempat putri beliau tumbuh dewasa. Mereka termasuk yang paling awal memeluk Islam begitu wahyu Allah turun kepada Muhammad SAW.
Khadijah menjadi satu-satunya istri yang tidak dimadu oleh Nabi Muhammad hingga akhir hayatnya. Pernikahan mereka berlangsung selama 25 tahun. Pernikahan mereka akhirnya harus dipisahkan oleh maut ketika Khadijah wafat pada usia 65 tahun.
Dikutip dari buku Sejarah Lengkap 25 Nabi (2018), Khadijah binti Khuwailid adalah perempuan pertama yang diperistri Nabi Muhammad SAW. Khadijah adalah penduduk kota Mekkah. Sama seperti Nabi Muhammad SAW, Khadijah juga berasal dari suku Quraisy.
Dia sangat dihormati oleh warga kota Mekkah karena pribadinya yang amat diteladani dan kemampuannya dalam mengorganisasi. Oleh orang-orang Mekkah, Khadijah dijuluki sebagai Ath Thahirah yang artinya orang yang suci. Di antara bangsa Arab, Khadijah dikenal sebagai saudagar yang kaya raya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah, Maskawin 20 Ekor Unta"
Baca Juga :