Kusmiyati Harus Mengungsi Karena Rumahnya di Bantaran BKT di Bongkar
JATENGLIVE.COM, SEMARANG - Dinas Perdagangan Kota Semarang kembali melakukan pembongkaran bangunan kios pedagang kaki lima (PKL) dan hunian warga di bantaran sungai Banjir Kanal Timur (BKT) yang berada di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Senin (9/4/2018).
Beberapa warga yang menjadikan bangunan di bantaran sungai BKT sebagai tempat tinggal, merasa keberatan dengan pembongkaran tersebut. Meski sebelumnya telah dilakukan sosialisasi, namun warga sudah terlanjur nyaman tinggal di tempat tersebut.
"Saya sudah 30 tahunan tinggal di sini (bantaran sungai BKT--red). Karena saya warga miskin, jadi tidak mampu kontrak rumah apalagi beli tanah dan rumah," kata seorang warga, Kusmiyati, bernada tinggi.
Ia menuturkan, bangunan yang dirobohkan merupakan satu-satunya tempat tinggal yang dimiliki. Penghasilan suaminya yang bekerja buruh bangunan, hanya cukup untuk makan sehari-hari dan keperluan sekolah anaknya.
Sebagai warga asli Kota Semarang, Kusmiyati meminta agar Wali Kota Semarang untuk turun ke lokasi melihat kondisi warganya. Selain itu, ia juga menuntut bantuan dari Wali Kota Semarang untuk mencari tempat tinggal yang baru.
"Sementara terpaksa masih numpang ke tetangga. Katanya memang mau ditempatkan di rusunawa, tapi rusunawanya saja belum dibangun," kesalnya.
Meski merasa kesal dan tidak terima rumahnya dibongkar, Kusmiyati tidak bisa berbuat banyak. Dari tepi jalan, ia hanya bisa menyaksikan rumahnya hancur dirobohkan ekskavator yang didatangkan Dinas Perdagangan Kota Semarang. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kusmiyati Terpaksa Menumpang Tetangga Karena Rumahnya di Bantaran Sungai BKT Dibongkar
Baca Juga :