Orang Jepang Tidak Ada yang Buncit, Ternyata Ini Rahasianya
Jika pergi ke Jepang, kita hampir tidak melihat orang gemuk atau obesitas. Sudah bukan rahasia umum lagi jika jepang terkenal memiliki gaya hidup yang sehat, mulai dari selalu berjalan kaki kemanapun sampai dengan pola makan. Sama seperti orang Indonesia, orang Jepang juga makan nasi 3x sehari. Namun yang membuat heran mengapa peut orang Jepang jarang yang buncit?
Tidak seperti orang Indonesia kebanyakan yang makan nasi menggunakan piring, orang Jepang menggunakan mangkuk kecil beserta dengan lauknya seperti miso, ikan atau daging, dan dua atau tiga hidangan sayuran yang dimakan secara bergiliran.
Di Jepang ada isitilah Shokuiku yaitu filosofi Jepang yang bertujuan untuk mendorong kebiasaan makan sehat. Shokuiku sendiri berarti "pendidikan makanan" yang membantu mengubah cara berpikir tentang makanan sekaligus memberikan pedoman tentang bagaimana dan apa saja yang harus dimakan sehingga membantu berat badan tetap terjaga, perut anti-buncit, serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Penerapan Shokuiku
Shokuiku sendiri berfokus pada membangun kebiasaan sehat, dengan efek samping berupa penurunan berat badan jangka panjang. Shokuiku mendorong mengonsumsi lebih banyak makanan padat nutrisi. Berdasarkan beberapa penelitian, cara ini mencegah penambahan berat badan dan risiko obesitas lebih tinggi. Selain itu shokuiku juga mengajarkan untuk berbagi makanan dengan keluarga dan teman. Hal ini berkaitan dengan kualitas diet yang lebih baik dan berat badan lebih sehat.
Prinsis dari Shokuiku :
• Mempertahankan pikiran dan tubuh yang sehat
• Memahami kenikmatan dan pentingnya suatu makanan
• Memilih makanan sehat dan menyiapkannya untuk dikonsumsi
• Bersosialisasi atau makan dengan orang yang disukai
• Rasa syukur.
Cara menerapkan Shokuiku
1. Fokus pada rasa kenyang bukan kalori
Shokuiku berfokus pada perasaan terhadap makanan tertentu. Hal ini melibatkan rasa lapar dan nafsu makan, serta belajar untuk mengenali kapan mulai merasa kenyang. Shokuiku juga memasukkan konsep yang disebut hara hachi bun me, yaitu gagasan bahwa seseorang harus berhenti makan ketika merasa sudah 80 persen kenyang. Berhenti makan sebelum 100 persen kenyang ini akan membantu mencegah makan berlebihan sembari memastikan tubuh telah mendapat cukup makanan untuk memenuhi kebutuhan.
2. Lebih banyak makan makanan utuh
Dalam Shokuiku makanan yang sering dikonsumsi adalah makanan untuhh, buah - buahan, sayuran, kacang - kacangan dan biji - bijian yang berasal dari bahan pangan alami yang tidak mengalami pengurangan jumlah kandungan karena proses memasak.
Shokuiki juga membatasi konsumsi makanan olahan perlu dilakukan lantaran biasanya mengandung banyak kalori, sodium, dan gula tambahan.
3. Makan bersama
Tidak seperti metode diet pada umumnya yang fokus pada hal tertentu, Shokuiki justru menyorot pentingnya menikmati baragam makanan. Makan ala jepang sendiri harus terdiri dari beberapa jenis sayuran ditambah nasi dan sumber protein. Selain itu shokuiku juga mendorong untuk mencoba menyiapkan makanan dengan cara berbeda, seperti memanggang, menggoreng, atau merebus.
4. Berbagi
Shokuiku mengajarkan bahwa makanan harus dipandang sebagai sumber kenikmatan. Menurut prinsip shokuiku, makanan juga dapat membantu memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan emosional serta mental. Oleh karena itu, jika memiliki waktu, penting untuk duduk dan berbagi makanan dengan orang lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Menerapkan Shokuiku, Kebiasaan Makan Sehat Anti-buncit ala Jepang"
Baca Juga :