Palung Mariana, Palung Terdalam Di Dunia
Palung Mariana di lautan Pasifik bagian selatan adalah palung terdalam di muka Bumi. Dengan demikian, palung Mariana juga titik paling menghujam di dunia ini. Palung Mariana berbentuk cekungan melengkung dan membentang sejauh 1.580 mil atau sekitar 2.540 kilometer. Palung ini memiliki ukuran lebar sekitar 43 mil atau setara dengan 69 kilometer.
Kedalaman maksimumnya adalah 10,984 meter di dasar yang disebut sebagai Challenger Deep. Bahkan ada pengukuran lain yang menyebut dalamnya sampai 11,034 kilometer. Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, titik terdalam Palung Mariana terletak di Challenger Deep. Bentuknya seperti lembah berdinding curam dan terletak di dasar parit utama di sebelah barat daya Guam (pulau di Samudra Pasifik).
Palung Mariana ditemukan pada 1875 saat pelayaran keliling dunia dilakukan. Palung ini ditemukan dengan menggunakan peralatan suara berupa HMS Challenger. Dinamakan Palung Mariana karena lokasinya berdekatan dengan Kepulauan Mariana.
Pada 1960, kapal bernama Bathyscaphe Trieste berhasil mencapai Challenger Deep, titik terdalam Palung Mariana. Kapal tersebut diawaki oleh Letnan Angkatan Laut A.S. Don Walsh serta ilmuwan Swiss bernama Jacques Piccard. Seandainya gunung Everest ditempatkan di palung tersebut, puncaknya tidak bisa mencapai atas permukaan saking dalamnya dan masih berada di bawah laut lebih dari dua kilometer.
Mengutip dari National Geographic, kedalaman Palung Mariana jauh lebih dalam dibanding gunung tertinggi di dunia, yakni Gunung Everest. Diperkirakan palung ini memiliki kedalaman sekitar 36.201 kaki atau 11.304 meter . Sedangkan ketinggian Gunung Everest sekitar 29.035 kaki atau sekitar 8.850 meter.
Artinya Palung Mariana jauh lebih dalam dibanding tingginya gunung, sekalipun gunung tertinggi di dunia. Jika diposisikan di Palung Mariana, puncak tertinggi Gunung Everest masih tetap berada di kedalaman tujuh ribu kaki atau 2.133 meter di bawah permukaan air laut.
Status Palung Mariana sebagai palung terdalam di dunia tidak mengubah fakta jika masih ada organisme yang bisa bertahan hidup. Diperkirakan ada lebih dari 200 mikroorganisme laut dan makhluk kecil yang bisa hidup di kedalaman Palung Mariana.
Para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 200 mikroorganisme yang ditemukan di lumpur Challenger Deep. Beberapa mikroba yang bisa bertahan hidup di Palung Mariana menggantungkan hidupnya pada bahan kimia seperti metana atau belerang.
Sedangkan organisme laut lainnya berburu dan memangsa hewan organisme lainnya. Ada tiga jenis organisme yang bisa ditemukan di dasar Palung Mariana, yakni xenophyophores, amphipoda serta teripang kecil atau holothurians.
Selain tiga organisme itu, para ilmuwan menemukan snailfish atau ikan siput. Mariana snailfish berhasil ditemukan para imuwan di kedalaman laut 7.966 meter di Palung Mariana. Spesies ikan baru bernama latin Pseudoliparis swirei ini pertama kali dibawa ke daratan untuk diteliti pada 2014.
Mengutip dari National Geographic, Mariana snailfish memiliki bentuk fisik yang unik sekaligus aneh. Bentuknya transparan dan warnanya merah muda. Berbeda dengan ikan lainnya, spesies ikan baru ini tidak memiliki sisik dan gigi besar.
Sekilas, Mariana snailfish terlihat seperti kecebong. Ukuran kepalanya terlihat lebih besar dibanding tubuhnya. Bagian ekor, sirip punggung dan duburnya cukup lebar. Matanya kecil hingga hanya terlihat seperti titik berwarna hitam.
Dilansir dari Jurnal Zootaxa berjudul Pseudoliparis swirei sp. nov.: A Newly-Discovered Hadal Snailfish (Scorpaeniformes: Liparidae) from the Mariana Trench, disebutkan jika bagian kepala Mariana snailfish terlihat meruncing atau mengerucut ke bagian ekornya.
Insangnya terletak tepat di atas sirip dadanya. Walaupun tidak bersisik, ikan spesies baru ini memiliki duri yang tergolong tajam. Ukuran ikan spesies baru ini bervariasi tergantung pada jenisnya, tetapi ukuran umumnya sekitar 5 hingga 77 sentimeter.
Fakta paling menyedihkannya ialah ditemukannya polutan di palung terdalam di dunia ini. Berdasarkan penelitian terbaru dari Universitas Newcastle ditemukan jika ada bahan kimia buatan manusia yang telah dilarang penggunaannya pada 1970.
Mayoritas bahan kimia tersebut bersembunyi di bagian terdalam lautan. Saat ilmuwan mengambil sampel amphipoda dari Palung Mariana, ditemukan jika tingkat polutan organik persistennya sangatlah tinggi. Tidak hanya itu, amphipoda tersebut mengandung tingkat kontaminasi yang sangat tinggi. Sama tingginya dengan amphipoda di Teluk Suruga, zona industri paling tercemar dibagian Pasifik barat laut.
Palung Mariana terdiri atas beberapa daerah parit dengan lembah yang curam. Bagian terdalam Palung Mariana disebut Challenger Deep. Diperkirakan titik terdalam di Palung Mariana ini memiliki kedalaman sekitar seribu kaki atau setara dengan 305 meter.
Berdasarkan ekspedisi yang dilakukan pada 2014 oleh peneliti dari University of New Hampshire, ditemukan jika Challenger Deep posisinya berada di kedalaman 36.037 kaki atau sekitar 10.984 meter. Selain Challenger Deep, Sirena Deep menjadi titik terdalam kedua di Palung Mariana. Letaknya sekitar 124 mil atau 200 kilometer di sebelah timur Challenger Deep. Sirena Deep memiliki kedalaman sekitar 10.809 meter atau 35.462 kaki.
Baca Juga :