Pandemi VIrus Corona Membuat Under Armour Akan Memberhentikan 600 Karyawannya
- 10 September 2020
- maya silalahi
Tidak hanya Indonesia saja mengalami dampak dari pandemi karena virus corona. Salah satu perusahaan apparel olahraga di Amrika juga merupakan satu perusahaan yang terkena dampak dari pandemi ini.
Under Armour merk perusahaan apparel olahraga sedang melakukan restrukturisasi global untuk mempertahankan bisnisnya. Akibat restrukturisasi tersebut, Under Armour akan memberhentikan sekitar 600 orang karyawannya secara global. Langkah ini diambil Under Armour karena bisnis mereka mengalami dampak akibat pandemi virus corona dan lockdown di seluruh dunia.
Perusahaan yang berbasis di Baltimore, Maryland, AS, itu yakin, restrukturisasi memakan biaya sekitar 235 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,4 triliun. Biaya itu meliputi pemutusan kontrak senilai 135 juta dollar AS (sekitar Rp 2 triliun), serta biaya restrukturisasi lainnya.
Di samping itu, Under Armour juga menambah biaya restrukturisasi pada tahun ini di angka 550 juta - 600 juta dollar AS. Sebelumnya, di bulan April lalu, perusahaan merumahkan sekitar 600 karyawan mereka yang bekerja di pusat distribusi di seluruh AS untuk sementara waktu. Under Armour juga sudah mengantisipasi dampak akibat pandemi Covid-19 di seluruh dunia sejak bulan Februari. Saat itu, nilai saham mereka menurun.
Baca Juga :