Pasar Tradisional Menurut Pasaran Jawa

JATENGLIVE.COM – Indonesia memeng memiliki keunikan tersendiri yang kaya luar biasa. Bahkan pasar pun memilki keunikan menurut harinya lho guys hihi. Yang mana pasar-pasar tradisional tersbut hanya buka pada hari-hari tertentu saja.

1. Pasar Tradisional Banyumeneng

Banyumeneng berasal dari Bahasa Jawa, banyu ynag berarti air, dan meneng yang berarti diam sehingga memiliki makna air yang diam. Maksudnya adalah, untuk sampai ke pasar tradidional banyumeneng ini pengunjung harus menyeberangi sungai. Nah sungai ini memiliki debit air yang rendah dan aman untuk di seberangi secara manual atau langsung. Pasar banyumeneng buka hanya setiap pasaran Jawa yaitu Pon dan Kliwon. Selain itu pasar ini tidak akan beroperasi alias sepi. Pasar banyumeng terletak di Desa Banyumeneng, Kec. Mranggeng, Kab. Demak.

2. Pasar Hewan Ambarawa

“Ngepon” menjadi istilah yang biasa didengar ketika menyebut Pasar Hewan Ambarawa. Pasar hewan ini hanya ada disetiap hari Jawa yaitu Pon. Jadi Pasar Hewan Ambarawa hanya ada setiap lima hari sekali karena pasaran Jawa ada 5 yaitu Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing. Pasar Hewan Ambarawa terletak di Kec. Ambarawa, Kab. Semarang.

3. Waroeng Semawis

Waroeng Semawis layaknya pasar di malam hari. Menjadi destinasi wisata bagi pengunjung Kota Semarang. Dalam smeinggu waroeng semawis hanya buka setiap hari Jumat – Minggu menjelang malam hari. Waroeng semawis hanya buka di weekend saja. Waroeng semawis terletak di kawasan Pecinan, Kota Semarang.

4. Pasar Weton Legi, Sukoharjo

Pasar Weton Legi ini hanya ada pada tanggalan Jawa yaitu Legi. Sehingga di hari-hari lain tidak akan di temukan pasar ini. Pedagang yang menjadi idola bagi pengunjung di pasar wetonan ini adalah pedagang unggas, seperti penjual burung, bebek, mentok, ayam. dikarenakan banyak penghobi unggas khususnya burung yang datang dari luar daerah meluangkan waktunya di “wetonan Legi” ini hanya untuk mencari burung yang diinginkannya.

 

Baca Juga :

Keyword:
Google+