Rengginan Simbol Persatuan Bangsa
Sebagian besar orang Indonesia tak bisa lepas dari camilan atau lauk gurih yang renyah. Selain kerupuk dan keripik, rangginang adalah salah satu penganan yang banyak disukai.
Camilan yang merupakan penganan "legendaris" di Jawa Barat ini selain menjadi makan rakyat, penganan in ijuga sering disuguhkan untuk para pejabat. Bahkan rangginan dari Jawa Barat ini sudah di eksport ke beberapa negara salah satunya Jepang.
Agak berbeda dari jenis kerupuk lain yang umumnya terbuat dari adonan bahan yang dihaluskan seperti tepung tapioka atau tumbukan biji melinjo, rangginang dibuat dengan nasi secara utuh, sehingga ketika digoreng nasi-nasi tersebut nampak utuh dan membesar.
Secara filosofis, rengginang itu simbol "persatuan". Karena ia tersusun dari butiran nasi atau beras ketan yang saling berhimpitan; sesuai posisinya. Bertumpukan tapi saling mengisi ruang. Erat sekali. Satu sama lainnya saling bersatu; tidak mudah dipecah-belah.
Bahkan rengginang juga sering disebut simbol "kemakmuran". Karena terbuat dari beras atau ketan, yang jadi simbol kemakmuran. Gemah ripah loh jinawi; sebagai wujud sedekah bumi kepada manusia.
Ingin membuat rengginan sendiri? Berikut cara membuat rengginang enak, gurih, dan renyah.
Bahan-bahan:
- 250 gram beras ketan (cuci bersih dan rendam selama 1 jam)
- 1 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- 100 ml air
- 2 siung bawang putih
- 1 sdt terasi bakar
Cara membuat:
- Kukus beras ketan, minimal selama 15 menit, sisihkan.
- Campur bumbu halus, garam, gula pasir, dan air. Aduk rata, rebus hingga mendidih.
Tambahkan beras ketan, aduk sampai merata.
- Kukus minimal selama 30 menit hingga matang.
- Angkat dan bentuk sesuai selera, lalu letakkan di atas nampan, kemudian jemur.
- Setelah satu sisi kering, balik rengginang agar kering merata.
- Goreng dalam minyak goreng yang sudah dipanaskan di atas api sedang hingga matang.
- Rengginang pun siap dinikmati.
Baca Juga :