Sosok Kamala Harris, Wakil Presiden Wanita Pertama di AS
Sosok Kamala Harris menjadi pusat perhatian tak hanya publik Amerika saja namun juga dunia. Nama Kamala Harris mulai dikenal di kancah internasional ketika resmi menyalonkan diri sebagai Wakil Presiden AS.
Kamala Harris mengukir sejarah sebagai wanita Afro-Amerika dan Asia Amerika pertama yang akan menjadi cawapres. Harris juga menjadi wanita ketiga yang menjadi cawapres dalam sejarah pilpres AS.
Latar belakang Kamala yang sangat unik membuat banyak orang ikut mendukung perempuan berusia 56 tahun ini. Sederet prestasi tak ketinggalan membuat wakil dari Joe Biden ini makin dipuja banyak orang.
Sebelum maju ke pertarungan Gedung Putih, Kamala merupakan seorang anggota senat di negara bagian California. Ia mengawali karirnya sebagai seorang jaksa perempuan pertama di dSan Fransisco. Kamala lantas terpilih sebagai perempuan ras minoritas pertama yang menjabat sebagai jaksa agung di California.
Perempuan yang dikenal tegas ini berhasil mengakselerasi karirnya hingga menjadi salah satu calon presiden dari Partai Demokrat. Sayangnya dalam kompetisi internal tersebut, Kamala harus mengalah pada Joe Biden. Namun kemudian Biden justru melirik Kamala sebagai wakilnya untuk pada Pemilu AS 2020.
Kamala Harris lahir dari imigran Amerika Serikat. Ayah Kamala Harris adalah seorang professor ekonomi berdarah kulit hitam dari Jamaika. Sedangkan ibunya ilmuwan kanker payudara yang berasal dari India. Latar belakang inilah yang membuat banyak kelompok masyarakat di Amerika Serikat menaruh simpati padanya. Ditambah lagi dengan kapasitas Kamala Harris untuk menegakkan hukum dengan pengalamannya.
Kamala Harris lahir pada 20 Oktober 1964 di Oakland, California, yang saat itu menjadi pusat aktivis hak-hak sipil dan anti-perang. Ia adalah seorang diploma dari Black Howard University di Washington, yang secara historis membawanya dari jaksa penuntut, ke dua masa jabatan terpilih sebagai jaksa wilayah San Francisco dan kemudian jaksa agung California pada 2010.
Namun, penggambaran diri Kamala sebagai "jaksa penuntut progresif" telah dikritik oleh para kritikus yang mengatakan dia berjuang untuk menegakkan keyakinan yang salah dan menentang reformasi tertentu di California, seperti RUU yang mengharuskan jaksa agung menyelidiki penembakan yang melibatkan polisi.
Kamala dan menikah dengan seorang pengacara, Emhoff pada 2014. Pernikahan Harris dan Emhoff adalah pernikahan yang pertama bagi Harris, tetapi merupakan pernikahan yang kedua bagi Emhoff. Pasangan ini menjadi pasangan ras campuran pertama yang menempati posisi mereka. Emhoff berkulit putih sementara Harris adalah putri dari imigran India dan Jamaika. Keduanya saat ini berusia 56 tahun.
Emhoff, yang disebut sebagai "senjata rahasia" dalam kampanye untuk Kamala, bahkan mendapatkan pengikut sendiri di media sosial. Suami Kamala ini adalah seorang pengacara ulung yang mengkhususkan diri dalam hukum media, olahraga dan hiburan.
Suami Kamala ini menandai tonggak sejarah lain, yaitu akan menjadi orang Yahudi pertama yang menjadi bagian dari keluarga kepresidenan di Amerika. Ia digambarkan sebagai seorang Yahudi yang kurang jeli, tetapi orang yang sangat dekat dengan, dan sangat dipengaruhi oleh, Yudaisme.
Baca Juga :