Ternyata Ada Lomba Melamun di Korea
Sinar matahari menembus celah-celah dedaunan rimbun di Hutan Penyembuhan Seogwipo Pulau Jeju, Korea Selatan. Puluhan orang duduk bergeming di atas tikar ungu yang tersebar di sekitar hutan. Gerimis rintik-rintik tak mampu membuyarkan lamunan.
Rupanya, mereka tengah mengikuti Kontes Melamun yang diadakan setahun sekali. Peserta diminta untuk tidak ngapa-ngapain selama jalannya lomba. Orang yang paling santai akan keluar sebagai pemenang. Acara tahun ini diadakan akhir Mei lalu, dihadiri hampir 30 peserta.
Melamun atau bengong kerap dianggap kegiatan yang sia-sia dan membuang waktu. Namun baru-baru ini, melamun dan bengong dijadikan ajang perlombaan di Pulau Jeju, Korea Selatan. Penyelenggara kompetisi tahunan Korea Selatan kembali mengadakan perlombaan melamun (Kompetisi Space Out) atau tidak melakukan apa pun pada Mei 2021. Panitia hanya membutuhkan tempat yang tepat dan tenang untuk peserta lomba, yakni di hutan Pulau Jeju yang terletak di sebelah selatan semenanjung Korea.
Kontestan harus berada dalam kondisi setenang mungkin selama 90 menit, sementara panitia mengecek denyut nadi mereka satu per satu. Dari 10 peserta pilihan penonton, pemenangnya akan ditentukan berdasarkan denyut nadi yang paling stabil. Mereka akan didiskualifikasi jika melamun sampai ketiduran.
Kegiatan ini diinisiasi seniman Korea Selatan, Woopsyang, yang menciptakan Space Out pada tahun 2014. Hal itu sebagai penolakan terhadap masyarakat Korea Selatan yang serba cepat dan penuh tekanan. Baginya, melamun adalah bentuk penghargaan diri yang sama bernilainya seperti kemewahan materi.
“Kita cenderung makan-makan dan belanja setelah lelah kita terbayar. Kenapa kita tidak meluangkan waktu juga?” Woopsyang memberi tahu VICE.
Kontes melamun ini Biasanya diadakan di kota-kota besar Korea seperti Seoul, Incheon dan Daegu. Semenjak kompetisi Perdana yang diadakan di Seoul pada 2014 ini banyak kompetisi / acara serupa mulai dilakukan di beberapa negara lain seperti Beijing, Rotterdam dan Taipei.
“Melamun sering dicap buang-buang waktu. Kesalahpahaman ini perlu diubah, dan acara kami berusaha mewujudkan perubahannya,” bunyi keterangan pada situs resmi acara.
Baca Juga :