Tips Agar Tidak Bokek Setelah Mudik
JATENGLIVE.COM- Libur panjang Lebaran telah datang. Supaya tidak sampai bokek setelah Lebaran berakhir, jalankan tips penting berikut ini. Musim perayaan di Indonesia seperti saat ini di mana ada dua momentum besar yaitu puasa Ramadhan dan perayaan Lebaran, seringkali membuat kondisi kantong orang kembang kempis. Maklum, bagi kalangan yang merayakan dua momentum besar itu, akan ada banyak kebutuhan yang menguras banyak uang.
Banyak pengeluaran tahunan yang jadwalnya datang di musim perayaan ini. Misalnya saja, biaya mudik, angpao dan bingkisan lebaran untuk keluarga dan kerabat, pekerja di rumah, dan lain sebagainya. Belum lagi sepanjang puasa Ramadhan ada banyak undangan buka puasa bersama yang kesemuanya membutuhkan modal uang. Tidak jarang terjadi, orang habis-habisan mengeluarkan uang saat puasa Ramadan dan Lebaran. Akibatnya, begitu rangkaian perayaan Lebaran usai, kondisi keuangan berantakan bahkan minus. Baca juga: Tips 5 Menit Bijak Merencanakan Penggunaan THR untuk Milenial Supaya hal itu tidak sampai terjadi, pastikan kamu menerapkan langkah-langkah dari HaloMoney.co.id berikut ini:
1. Susun pos anggaran Bulan
puasa Ramadhan dan kehadiran Lebaran adalah bulan perayaan yang memang membutuhkan banyak biaya. Itulah mengapa ada tunjangan hari raya (THR), yang tak lain dimaksudkan untuk mendukung pengeluaran di musim perayaan ini. Supaya pengeluaran finansial tetap terarah, buatlah pos-pos anggaran besar paling tidak dalam 4 kelompok kebutuhan besar. Sebagai berikut: - Pos kebutuhan Ramadhan: termasuk di dalamnya adalah, belanja rutin rumah tangga, pos berbuka puasa di luar rumah, dan lain-lain. - Pos kebutuhan mudik: antara lain untuk pengeluaran ongkos mudik, persiapan kendaraan pribadi bila kamu mudik memakai mobil pribadi, biaya perjalanan mudik, dan lain-lain. - Pos biaya Lebaran: termasuk di sini adalah biaya konsumsi Lebaran, pengeluaran untuk bingkisan dan angpao Lebaran, pembayaran zakat mal tahunan, dan lain-lain. - Pos kebutuhan pasca Lebaran/ Mudik yaitu anggaran yang kamu butuhkan untuk melanjutkan kehidupan setelah rangkaian acara Lebaran berlalu sampai saatnya penghasilan atau gaji berikutnya datang. Baca Juga : KTA Tanpa Syarat Kartu Kredit untuk Kebutuhan Dana Sesudah Lebaran
2. Pastikan sumber dana
Susunan pos anggaran tersebut harus kamu lengkapi dengan kepastian sumber dana. Masing-masing pos anggaran harus memiliki sumber dana yang jelas dan pasti. Misalnya, untuk pos Ramadan, kamu memakai biaya hidup sehari-hari Sedangkan THR, kamu bisa menjadikannya sumber dana untuk biaya Lebaran dan mudik. Bila kamu sudah memiliki tabungan khusus untuk kebutuhan mudik, kamu bisa memanfaatkannya sehingga THR bisa kamu sisihkan sebagian untuk pos kebutuhan pasca Lebaran. Bagaimana bila dana yang tersedia tidak memadai? Kamu bisa menggunakan sedikit dana darurat untuk menutup kebutuhan sehari-hari hingga nanti tanggal gajian datang lagi. Bila tidak, mau tidak mau kamu perlu mengkaji ulang berbagai rencana pengeluaran. Apakah ada pos yang masih bisa dihemat? Yang pasti, hindari berutang untuk menutup kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya konsumtif atau habis pakai seperti perayaan Lebaran.
3. Hindari jor-joran
Acapkali orang tak segan jor-joran atau berlebih-lebihan dalam merayakan momentum besar ini dengan alasan, “Tidak mengapa, toh, ini hanya setahun sekali..” Pandangan seperti ini akan berbahaya bagi kesehatan kantong kamu. Banyak orang akhirnya memaksakan diri merayakan Lebaran dengan jor-joran. Semua serba baru mulai baju sampai gadget bahkan kendaraan bermotor. Agar kantong tidak bokek setelah lebaran ini berakhir, kamu harus selalu ingat prinsip kesederhanaan dalam merayakan hari istimewa. Semangat Lebaran adalah silaturahmi dan merayakan hari besar. Untuk dua hal itu, ada banyak cara merayakannya tanpa berlebih-lebihan. Perihal keuangan, selalu terapkan prinsip, jangan pernah pasak melebihi tinggi tiang. Rayakan Lebaran sesuai kemampuan kantong. Dengan seabrek pengeluaran yang akan terjadi pada rangkaian Lebaran, kamu perlu lebih jeli memanfaatkan celah penghematan supaya semua kebutuhan bisa tertutup dengan biaya lebih ekonomis.
4. Manfaatkan celah penghematan
Banyak cara berhemat yang dapat kamu terapkan. Misalnya, memanfaatkan promo-promo yang diberikan peritel bagi pemegang kartu kredit tertentu. Acara berbuka bersama lebih hemat bisa mengoptimalkan tawaran promo kartu kredit. Begitu juga untuk menutup kebutuhan ongkos mudik, kamu bisa menekan anggaran dengan mengoptimalkan promo cashback atau diskon harga dari kartu kredit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips agar Tidak Bokek Setelah Mudik", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/12/111200326/tips-agar-tidak-bokek-setelah-mudik.
Editor : Erlangga Djumena
Sumber : HaloMoney.co.id
Baca Juga :