Tradisi Unik Nelayan di Jepara, Pesta Lomban atau Pelarungan Kepala Kerbau
Setiap daerah punya caranya masing-masing dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Bagi masyarakat nelayan di Jepara, rasa syukur mereka diwujudkan dalam bentuk sedekah laut yang dikenal dengan nama Pesta Lomban atau pelarungan kepala kerbau.
Kota yang berjuluk Kota Ukir ini memiliki tradisi yang unik yaitu Pesta Lomban, Pesta Lomban atau pelarungan kepala kerbau merupakan tradisi turun-temurun masyarakat nelayan Jepara sebagai wujud dari ungkapan rasa terima kasih dan syukur kepada Allah SWT yang melimpahkan rizki dan keselamatan kepada masyarakat nelayan. Pesta ini diselenggarakan setiap setahun sekali, satu minggu setelah hari raya idul fitri di wilayah Jepara. Tradisi pelarungan kepala kerbau pada tahun 2022 ini lebih ramai dan semarak dari tahun-tahun sebelumnya karena tradisi ini sempat berhenti selama pandemi. Dan tiga hari sebelum pesta digelar, pasar-pasar di Jepara tampak ramai ketika menjelang Idul Fitri. Mereka menjajakan bungkusan janur untuk kupat dan lepat.
Dalam Pesta Lomban, sesaji disiapkan untuk menjadi sedekah laut. Setelah dilakukan beberapa prosesi, kemudian sesaji diarak menuju laut untuk dilakukan prosesi Pelarungan ke tengah laut. Pelarungan dilakukan setelah perahu pengangkut sesaji telah menjauh dari perahu yang ingin memperebutkan sesaji tersebut. Dalam sesaji itu, berisi kepala kerbau, kupat, bubur merah putih, jajanan pasar, nasi yang di atasnya ditutup ikan, ayam ingkung, dan kembang setaman. Setelah sesaji itu dilarung ke tengah laut, beberapa nelayan menceburkan diri ke laut untuk memperebutkan sesaji tersebut.
Dengan adanya tradisi ini dapat mempererat rasa kesatuan masyarakat dan juga berdampak pada kesadaran masyarakat untuk melestarikan budaya.
Baca Juga :