Virus Parvo pada Anjing Mematikan?
Parvovirus merupakan virus DNA rantai tunggal, berukuran kecil, dan tidak berkapsul. Parvovirus yang menyerang anjing adalah Canine Parvovirus tipe 2 (CPV-2). CPV-2 berkerabat dekat dengan panleukopenia virus (FPV) dan mink enteritis virus (MEV). CPV-2 bereplikasi pada sel-sel usus, sistem limfoid, sumsum tulang dan jaringan fetus. Efek yang ditimbulkan oleh CPV pada jaringan tersebut umumnya parah.
Virus parvo merupakan virus yang sering disalahkan ketika anjing mengalami kematian. Virus parvo membunuh dengan cepat, kurang dari seminggu anjing yang terkena virus ini akan mati. Virus ini dapat disembuhkan bila pemberian obat anti virus dilakukan dengan cepat.
Gejala Klinis
Gejala klinis infeksi CPV-2 pada anak anjing yaitu diare cair atau diare berdarah, muntah secara berulang, dan anoreksia. Gejala klinis lainnya yaitu demam, kelemahan tubuh, limfopenia terutama neutropenia. Hewan juga mengalami dehidrasi, penurunan berat badan, dan rasa sakit di bagian abdominal.
Pada anak anjing gejala awal yang terlihat adalah kondisi tubuh yang terus melemah dan kehilangan nafsu makan. Berbeda dengan kehilangan nafsu makan yang biasa ditemui pada kasus lain, gejala parvovirus dapat dilihat dari perilaku penderita yang sangat lemah, cenderung tidak mau beraktivitas dan tidak responsif terhadap lingkungan. Setelah berlangsung selama 24 jam akan diikuti oleh keluarnya cairan tubuh berdarah lewat mulut (muntah darah). Fase berikutnya adalah setelah 24 jam dari muntah darah pertama, akan diikuti oleh buang air besar cair dan berdarah, yang akan disebut sebagai masa kritis.
Masa kritis akan berlangsung selama 3 hari (72 jam). Terhitung 24 jam dari buang air besar berdarah pertama, ini adalah masa puncak kritis parvovirus menyebar menyerang tubuh dimana (pada kasus akut) ditemukan banyaknya penderita yang tidak dapat melewati fase ini khususnya pada detik - detik akhir fase tersebut (detik - detik mendekati 24jam).
Ketika memasuki waktu 24 - 48 jam ini adalah fase penyesuaian tubuh terhadap virus, tubuh mulai menyesuaikan diri dan menyusun zat antibodi. Pada Fase 24 - 48 jam ini, gejala muntah dan buang air besar berdarah tetap dijumpai, tetapi intensitasnya berkurang.
Ketika memasuki waktu 48 - 72 jam, tubuh penderita mulai memproduksi zat antibodi hasil penyesuaian tubuh pada fase sebelumnya. Fase ini bisa disebut fase anti-klimaks (penyembuhan) namun tidak menutup kemungkinan ketidak-berhasilan tubuh beradaptasi yang mengakibatkan kematian.
Setelah melewati tiga fase tersebut (lewat dari 72 jam terhitung dari buang air besar berdarah pertama) peningkatan kesehatan akan mulai terlihat secara signifikan.
Virus parvo dapat dihindari dengan cara :
♦Hindari kontak dengan anjing lain yang belum jelas kesehatannya, minimasi kontak dengan anjing lain di salon, RS hewan, penitipan, dll. Ini berlaku untuk anjing di bawah 1.5 tahun karena masih rentan terkena parvo.
♦Pemberian vaksin yang tepat. Vaksin saat ini penyebab utama anak anjing terkena virus parvo. Bukan vaksinnya yang salah tetapi kondisi anjing yang divaksin yang salah. Kondisi anjing yang belum siap, belum memiliki daya tahan tubuh yang baik membuat vaksin parvo menjadi virus parvo dalam tubuh anak anjing.
Pemberian obat anti virus langsung diberikan sebanyak 5 kali sehari, jika anjing masih mau minum maka tidak perlu diinfus. Sediakan selalu air minum di dekat anjing agar terhindar dari dehidrasi. tingkat keberhasilan anjing sembuh tergantung dari seberapa cepat pemberian obat anti virus. Tingkat keberhasilan menggunakan obat anti virus kami untuk menyembuhkan parvo sangat tinggi dan sudah terbukti .
Source https://riofarm.com/vrius-parvo-pada-anjing-5f823fd8a3db, https://id.wikipedia.org/wiki/Parvovirus
Baca Juga :