Absen Sekolah Demi Bela Negara, Jamine Pemain Timnas Indonesia U-16 di Diskriminasi Pihak Sekolah
Pada pekan ini terdapat sebuah unggahan dari Instagram yang menjadi viral. Unggahan tersebut bercerita tentang Jasmine Sefia Waynie, yang merupakan salah satu pelajar SMPN 2 Kota Batu, yang disebut mengalami diskriminasi oleh sekolah.
Jasmine sendiri merupakan pemain Timnas Sepak Bola Putri muda Indonesia. Dia juga pemain termuda saat berlaga di Piala AFF U-16.
Dalam unggahan singkat, diberi keterangan bahwa Jasmine didiskrminasi oleh pihak sekolah.
“Ini yang lagi rame, pemain Timnas Putri didiskriminasi pihak sekolah, alasannya karena Jasmine tidak membawa nama sekolah, Gimana gimana? Pemanasan dulu ah biar gak tegang heuheu, Belum tau dia netijen kita” tulis unggahan @garuda_media. minggu (5/1/2020).
Hal ini langsung direspons oleh Dinas Pendidikan Kota Batu dengan menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Dinas Pendidikan menegaskan faktanya tidak sesuai dengan unggahan yang diposting.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Eny Rachyuningsih mengatakan, Jasmine selama satu semester nyaris tidak masuk. “Masuk hanya waktu ujian tengah semester sama ujian akhir semester. Namanya komponen nilai itu kan ada yang dari tugas, ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester,” kata dia.
Menurur Eny, sebelum raport itu keluar, dewan guru bingung Jasmine mau diberi nilai apa. Akhirnya dipanggillah orang tuanya bersama Jasmine. Maksudnya, diberi tahu untuk mengganti tugas agar dapat nilai.
Sayangnya, saat diberi kesempatan dan guru Jasmine memberikan deadline tugas, tugas itu tidak dikerjakan dan dikumpulkan. Alhasil gurunya pun bingung untuk memberikan penilaian.
“Akhirnya bingung, diberi nilai seadanya tapi tetap dikomunikasikan sampai nanti. Ini tadi sudah saya laporkan ke Bu Wali. Senin akan dipanggil lagi untuk tetap buat tugas supaya nilainya bisa diisi,” ucap mantan kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja ini.
“Sekarang kalau bilang aturan normalnya, anak tidak masuk itu toleransi diberi nilai 10 persen. Dan dalam kasus ini, Jasmine diberi kesempatan,” tutup Eny.
Pernyataan tersebut sungguh berbeda dari apa yang telah dilaporkan Ayah Jasmine melalui surat perlindungan konsumen.
Baca Juga :