Apa Itu Baby Blues Yang Sering Dialami Ibu Pasa melahirkan?
Beberapa waktu lalu, kita melihat di media sosial ada seorang wanita yang akan melempar bayinya ke arah kereta api yang sedang berjalan. Dalam video viral yang diunggah akun Twitter @zoelfick , tampak seorang wanita berjilbab biru dongker tampak sedang dicegah oleh petugas keamanan commuter line (KRL).
Dalam cuitan di unggahan video tersebut, wanita tersebut diduga mengalami baby blues.
"Diduga mengalami baby blues, seorang ibu ingin melempar anak perempuannya yang masih bayi ke dalam rel kereta. Untung pihak keamanan kereta sigap mencegah hal tsb dan berhasil mengamankan bayi dan si ibu," cuit Twitter @kegblgbnunfaedh.
Apa itu Baby Blues?
Kelahiran bayi dapat memicu berbagai emosi yang kuat, mulai dari kegembiraan dan kegembiraan hingga ketakutan dan kecemasan. Namun hal ini juga dapat mengakibatkan sesuatu yang tidak diduga, yaitu depresi.
Kebanyakan ibu baru mengalami "baby blues" pasca melahirkan, yang biasanya meliputi perubahan suasana hati, tangisan, kecemasan, dan kesulitan tidur. Baby blues adalah perasaan sedih yang mungkin dialami wanita setelah melahirkan. Baby blues biasanya dimulai dalam 2 hingga 3 hari pertama setelah melahirkan dan dapat berlangsung hingga dua minggu.
Namun beberapa ibu baru mengalami depresi yang lebih parah dan bertahan lama yang dikenal sebagai depresi pascapersalinan. Kadang-kadang disebut depresi peripartum karena bisa dimulai saat kehamilan dan berlanjut setelah melahirkan. Jarang terjadi, gangguan mood ekstrem yang disebut psikosis pascapersalinan juga dapat terjadi setelah melahirkan.
Apa penyebab baby blues?
Perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan bisa menyebabkan baby blues. Setelah melahirkan, jumlah hormon estrogen dan progesteron tiba-tiba menurun sehingga menyebabkan perubahan suasana hati. Bagi sebagian orang, hormon yang dibuat oleh kelenjar tiroid bisa turun tajam, sehingga membuat mereka merasa lelah dan depresi. Kurang tidur dan tidak makan dengan baik dapat menambah perasaan tersebut.
Masalah emosional adalah kemungkinan penyebab baby blues lainnya. Ibu melahirkan mungkin merasa gugup saat merawat bayi yang baru lahir atau khawatir tentang perubahan hidup sejak bayi tersebut lahir. Pikiran-pikiran ini bisa membuat ibu setelah melahirkan merasa sedih atau tertekan.
Ibu melahirkan mungkin lebih berisiko merasa sedih setelah melahirkan jika merasa tertekan selama kehamilan lain atau di waktu lain dalam hidup.
Gejala baby blues
Gejala baby blues – yang berlangsung hanya beberapa hari hingga satu atau dua minggu setelah bayi Anda lahir – mungkin meliputi:
• Perubahan suasana hati
• Kecemasan
• Kesedihan
• Sifat lekas marah
• Merasa kewalahan
• Menangis
• Konsentrasi berkurang
• Masalah nafsu makan
• Kesulitan tidur
Bagaimana cara melewati baby blues?
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu ibu melahirkan melewati masa sulit ini. Sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Berikut beberapa tip yang mungkin bisa membantu:
-
menerima bantuan praktis dan dukungan emosional dari teman dan sahabat
-
cobalah dan pertahankan pola makan yang sehat dan bergizi
-
tetap aktif dan pertahankan hubungan sosial
-
ambil kesempatan untuk tidur saat bayi sudah tenang atau tertidur
-
gunakan teknik manajemen stres, seperti relaksasi otot dan pernapasan dalam
-
beri diri istirahat sejenak dari pekerjaan rumah - ibu melahirkan dan bayi adalah prioritasnya, sementara pekerjaan rumah bisa menunggu
Sangat sulit untuk membangun dan mempertahankan gaya hidup sehat sambil memulihkan diri dari kelahiran dan merawat bayi yang baru lahir. Tidak ada salahnya meminta dan menerima bantuan dari keluarga dan teman. Perawatan diri penting untuk menjaga diri tetap sehat secara fisik dan mental. Selain itu, jika menjaga diri sendiri, seluruh keluarga akan mendapat manfaatnya - terutama bayi yang baru lahir.
Baca Juga :