Twitter Menghapus Tweet Menyesatkan Dari Penasihat Trump
Twitter telah menghapus twit penasihat dan anggota satuan tugas virus corona Gedung Putih, Dr Scott Atlas yang mengatakan bahwa masker tidak efektif dalam menghentikan penyebaran virus corona.
"Masker berfungsi? TIDAK," tulis Atlas, diikuti oleh serangkaian kesalahan representasi mengenai ilmu di balik efektivitas masker dalam memerangi pandemi.
Melansir CNN Internasional, Atlas sebelumnya menentang pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci, dan menganjurkan agar sekolah dibuka kembali sepenuhnya dan menentang tindakan penguncian.
Adapun twit tersebut ditulis saat kasus virus corona melonjak di seluruh bagian AS, juga terkait dengan artikel di American Institute for Economic Research yang menentang keefektifan masker.
Melanggar kebijakan Twitter
Twitter mengungkapkan bahwa twit Atlas melanggar kebijakan yang melarang membagikan konten palsu atau menyesatkan terkait Covid-19. Diwartakan Business Insider, platform media sosial telah menindak informasi yang salah dalam beberapa bulan terakhir.
Tak hanya itu, twit kontroversial juga diberikan label peringatan, bahkan akun Presiden AS Donald Trump diblokir sementara. Seperti diketahui, twit tersebut bertentangan dengan panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, yang merekomendasikan orang memakai masker di tempat umum dan menerapkan jarak sosial.
Pada April, CDC merekomendasikan masker untuk masyarakat umum mengingat bahwa orang tanpa gejala dapat secara tidak sadar menularkan virus. Sementara itu, Direktur CDC Dr. Robert Redfield khawatir jika Atlas memberikan informasi yang menyesatkan mengenai Covid-19 kepada Trump.
Kasus harian tertinggi
Adapun sepuluh negara bagian di AS melaporkan kasus harian tertinggi pada Jumat (16/10/2020). Para ahli memperingatkan, lonjakan infeksi virus corona yang berbahaya tengah berlangsung.
Secara keseluruhan, AS melaporkan lebih dari 69.100 infeksi baru Covid-19 pada Jumat, yang merupakan kasus baru harian terbanyak, sejak sekitar 71.300 kasus baru dilaporkan pada 29 Juli.
Amerika Serikat saat ini melaporkan 8.387.799 kasus infeksi virus corona dengan 224.730 korban meninggal dunia. Melihat grafik kasus harian seperti dilaporkan Worldometers, AS mulai mengalami gelombang ketiga virus corona.
Dikabarkan VOA, Atlas merupakan peneliti di Hoover Institution di Universitas Stanford yang bergabung dengan satuan tugas Gedung Putih pada Agustus setelah menjadi anggota tetap di Fox News.
Ia memiliki latar belakang neuroradiologi, bukan penyakit menular atau kesehatan masyarakat. Atlas dilaporkan membantu membentuk kebijakan Gedung Putih mengenai cara menangani virus, termasuk kebijakan tentang masker dan masalah lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Twitter Hapus Twit Satgas Corona Gedung Putih yang Sebut Masker Tak Efektif".
Baca Juga :