Apa Itu Hipospadia Yang Dialami Aprilia Manganang?
Kini Eks pevoli putri nasional, Aprilia Manganang dapat bernafas lega, karena status kelaminnya sudah jelas dan dipartikan dia bukan transgender bukan juga interseks. Hal ini diungkapkan oleh KSAD Jendral Andika Perkasa bahwa anggota AD berpangkat Sersan Dua (Serda) ini tidak ada operasi pergantian kelamin. Dalam konferensi pers yang digelar Selasa (9/3/2021), Andika Perkasa mengatakan bahwa Aprilia Manganang mengalami hipospadia, kategori serius sejak lahir.
Lalu apakah itu Hipospadia?
Hipospadia adalah kondisi ketika uretra tidak berada pada posisi yang seharusnya. Uretra merupakan sebuah saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan ujung Mr. P. Pada kondisi normal, uretra terletak tepat di ujung Mr. P. Tetapi pada bayi dengan hipospadia, uretra berada di bagian bawah Mr. P. Jika tidak ditangani, penderita hipospadia bisa kesulitan buang air kecil atau berhubungan seksual saat dewasa.
Pada pengidap hipospadia, uretra terbentuk secara tidak normal selama minggu kedelapan sampai ke-14 kehamilan. Berdasarkan letak lubang bukaan uretra, terdapat tiga jenis hipospadia, di antaranya:
- Subkoronal: Pembukaan uretra di dekat kepala Mr. P
- Poros tengah: Pembukaan uretra terletak di sepanjang batang Mr. P
- Penoskrotal: Pembukaan uretra terletak di pertemuan Mr. P dan skrotum
Selain berbeda lokasi bukaan uretra, kelainan penis ini ada yang sifatnya ringan sampai parah. Terkadang, kelainan bawaan ini membuat penis sedikit melengkung ke bawah. Ada juga yang tampilan penisnya jadi tertutup kulup.
Penyebab dan Faktor Risiko Hipospadia
Hipospadia terjadi ketika perkembangan saluran lubang kencing (uretra) dan kulup Mr. P terganggu, waktu di dalam kandungan. Belum diketahui apa penyebab pastinya. Namun, ada sejumlah faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang anak mengalami hipospadia, misalnya karena sang ibu:
- Mengandung pada saat berusia 35 tahun ke atas.
- Menderita obesitas dan diabetes saat hamil.
- Menjalani terapi hormon untuk merangsang kehamilan.
- Terpapar asap rokok atau pestisida saat hamil.
Selain karena faktor di atas, memiliki keluarga yang pernah mengalami hipospadia, dan anak yang terlahir secara prematur, juga diduga dapat membuat anak mengalami hipospadia.
Kondisi hipospadia pada setiap penderita bisa berbeda-beda. Pada sebagian besar kasus, lubang kencing terletak di bagian bawah kepala Mr. P, dan sebagian lain memiliki lubang kencing di bagian bawah batang Mr. P. Posisi lubang kencing juga bisa berada di area skrotum (buah zakar), tetapi kondisi ini jarang terjadi.
Akibat letak letak lubang kencing yang tidak normal, anak dengan hipospadia akan mengalami gejala seperti di bawah ini:
- Lubang uretra terletak di dekat ujung, bagian tengah, atau di pangkal Mr. P (dekat skrotum).
- Kulup yang terlihat menaungi ujung Mr. P.
- Mr. P yang melengkung ke bawah akibat pengencangan jaringan di bawah Mr. P.
- Percikan abnormal yang terjadi saat buang air kecil.
Cara mengatasi Hipospadia
Jika seorang anak positif didiagnosis hipospadia, penanganan medis belum tentu dibutuhkan. Hal ini tergantung pada tingkat keparahan hipospadia yang dialaminya. Beberapa tujuan dari penanganan hipospadia, antara lain:
- Membuat urine mengalir keluar melalui ujung depan Mr. P.
- Membuat Mr. P tidak membengkok ketika ereksi.
- Membuat Mr. P terlihat senormal mungkin.
Jika lubang uretra terletak sangat dekat dari lokasi yang seharusnya dan bentuk Mr. P tidak melengkung, penanganan medis secara khusus kemungkinan tidak diperlukan. Namun, jika lubang uretra berada jauh dari lokasi yang seharusnya, operasi pemindahan uretra perlu dilakukan.
Operasi tersebut dapat dilakukan kapan saja, tetapi masa idealnya adalah saat anak berusia 4 bulan hingga 1,5 tahun. Dokter bedah akan memposisikan uretra pada lokasi yang seharusnya. Pada bentuk Mr. P yang melengkung ke bawah karena pertumbuhan kulup yang tidak normal, dokter akan memperbaikinya, sehingga Mr. P kembali ke bentuk yang normal.
Dokter bedah juga dapat melakukan cangkok jaringan tubuh yang diambil dari kulup atau bagian dalam mulut untuk merekonstruksi saluran urine, jika lubang uretra berada di dekat pangkal Mr. P. Jaringan dari kulup umumnya diperlukan dalam operasi ini, sehingga proses sunat sebelum prosedur rekonstruksi ini selesai dilakukan, harus ditunda.
Baca Juga :