Apa Itu Skripsi, Tesis dan Disertasi?
Bagi mereka yang melanjukat pendidikan ke perguruan tinggi pasti tidak asing dengan isitlah "skripsi, tesis dan disertasi". Ketiga istilah tersebut memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai syarat mendapatkan gelar alias syarat kelulusan.
Namun, skripsi, tesis, dan disertasi adalah tiga jenis tugas akhir yang berbeda. Bukan hanya sekadar jenjang pendidikan saja, tetapi juga mencakup kualitas isi dokumen tertulis tersebut.
SKRIPSI
Skripsi adalah tugas akhir bagi mahasiswa S1 di Indonesia. Skripsi menjadi salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa yang mengambil program Sarjana (S1) dan sifatnya tidak terlalu rumit karena merupakan tugas/proyek latihan penelitian menggunakan metode yang benar.
Secara umum, skripsi adalah suatu karya ilmiah yang dibuat sesuai dengan sistematika yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana.
Tugas skripsi lebih bertujuan untuk mengenalkan dan mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan metode penelitian secara benar. Sehingga peran pembimbing dalam membantu atau memandu penyelesaian skripsi masih besar.
Berdasarkan metode pengambilan datanya, skripsi memiliki tiga metode, yaitu kualitatif, kuantitatif, dan gabungan (mix-method). Perbedaan skripsi kualitatif dan kuantitatif terletak pada data yang didapatkan. Kualitatif lebih bersifat deskriptif, sedangkan kuantitatif lebih bersifat numerik atau angka-angka. Sementara metode campuran merupakan gabungan dari kualitatif dan kuantitatif.
Karena bersifat wajib dan harus bisa dipertanggungjawabkan, penulisan skripsi harus melalui riset-riset yang valid dan juga mencari referensi dari sumber yang terpercaya. Skripsi juga tidak bisa ditulis secara sembarangan, tetapi ada sistematika yang harus dipatuhi untuk menyelesaikannya.
TESIS
Tesis adalah tahap lanjutan dari skripsi. Tesis menjadi tugas akhir para mahasiswa yang mengambil program magister S2. Tesis adalah tugas riset yang harus diselesaikan oleh program studi magister (S2) dengan mempresentasikan pengetahuan mahasiswa menguasai bidang khusus.
Tesis disusun berdasarkan hasil penelitian empiris untuk nantinya dijadikan bahan kajian akademis yang harus dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai aturan tertentu. Tesis disusun secara lebih mendalam ketimbang skripsi, selain itu tesis juga dikerjakan dengan minim bimbingan dari dosen. Sebisa mungkin, tesis bisa menghasilkan penemuan baru yang berguna bagi ilmu pengetahuan atau masyarakat.
Dari segi penulisan, tesis ditulis berdasarnya pernyataan atau teori. Seorang peneliti boleh menggunakan metodologi orang lain. Penulisan tesis tetap dilakukan berdasarkan hasil strudy yang ditulis secara tersistematis. Terkait dengan pengumpulan data, dapat menggunakan metode. Ada banyak metode dalam pengambilan data. Selain itu juga diperlukan analisis dari data yang telah di ambil dan diolah.
DISERTASI
Dari skripsi dan tesis, disertasi adalah tugas akhir dengan level paling tinggi. Disertasi merupakan tugas riset yang harus diselesaikan dalam program studi doktor (S3) dan diwajibkan harus dapat menghasilkan sesuatu yang baru dan belum pernah terungkan dalam keilmuannya.
Karena semakin tinggi tingkatannya, maka tingkat kesulitan menulis disertasi juga lebih tinggi dibanding tesis dan skripsi. Bahkan lulusan S3 diwajibkan untuk meneliti dan menghasilkan penemuan baru, teknologi baru atai ilmu pengetahuan baru.
Mengutip sumber lain dalam buku Tesis dan Disertasi dalam Kebenaran Ilmiah oleh Muhtar, tujuan dari penulisan disertasi adalah:
-
Mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi profesional dalam disiplin ilmu yang dipelajari.
-
Untuk menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menentukan masalah, menghasilkan pertanyaan, meringkas literatur yang ada, menerapkan metode yang tepat, mengumpulkan data dengan benar, menganalisis, menilai bukti, membahas temuan, berpikir dan menulis kritis.
-
Agar mahasiswa bisa mencapai keunggulan, yaitu dengan kejujuran karya akademis yang ditulis.
Aspek | Skripsi | Tesis | Disertasi |
Jenjang | Sarjana (S-1) | Magister (S-2) | Doktoral (S-3) |
Tema | Pengalaman empirik yang bersifat mendalam atau tidak. | Pengalaman empirik, teoritik, dan bersifat lebih mendalam. | Didapat dari kajian teoritik yang telah didukung oleh faktor empirik serta lebih mendalam jika dibandingkan skripsi dan tesis. |
Peran Penulis | 60% Mahasiswa 40% Dosen Pembimbing | 80% Mahasiswa 20% Dosen Pembimbing | 90% Mahasiswa 10% Dosen Pembimbing |
Bobot | rendah ke sedang. | sedang ke tinggi | tinggi karena diharuskan menghasilkan penemuan, ide, atau terobosan untuk ilmu pengetahuan. |
Penyajian | Deskriptif | Deskriptif-Analitis | Analitis |
Analisis | Rendah-Sedang | Sedang-Tinggi | Tinggi |
Rumusan Masalah | Memiliki rumusan masalah sekitar 1 -2 | Memiliki rumusan masalah minimal 3 | Memiliki rumusan masalah lebih dari 3 |
Metode / uji statistic | Menggunakan uji statistik parametrik dan nonparametrik, uji deskriptif, Chi kuadrat, serta uji hipotesis komparatif, asosiatif, korelasi, regresi, uji beda, dll. | Menggunakan uji regresi ganda atau korelasi ganda, multivariat, path analysis, SEM, dll. | Lebih kompleks lagi karena dituntut menemukan teori baru. |
Penguji | Dosen minimal S-2. | Dosen minimal S-3. | Profesor dan Doktor. |
Publikasi | Internal kampus dan sebisa mungkin nasional. | Minimal level nasional. | Nasional dan internasional. |
Baca Juga :