Ketika Sulit Masuki Sekolah Favorit, Bimbel Jadi Solusi?
JATENGLIVE.com - Persaingan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, kian bertambah sulit tiap tahunnya. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang tua mempercayakan pendidikan anaknya kepada lembaga bimbingan belajar, dengan harapan dapat membantu meningkatkan nilai dan prestasi belajar mereka. Derasnya perkembangan zaman dan arus informasi membuat persaingan menggapai pendidikan tinggi kian hari, kian terasa sulit. Hal inilah yang menjadikan para orang tua khawatir dan mencoba mencari berbagai solusi demi meningkatkan prestasi belajar sang anak. Salah satu cara yang dinilai efektif adalah dengan mendaftarkan anak-anak mereka ke lembaga bimbingan belajar.
Lembaga bimbingan belajar atau disebut bimbel, seakan menjadi solusi paling tepat untuk meningkatkan nilai belajar. Pasalnya, bimbel menawarkan sistem belajar yang mudah dipahami dan diingat daripada yang biasa diajarakan di sekolah. Sistem inilah yang dianggap sebagai jalan keluar untuk menaikkan nilai pelajaran di sekolah. Meskipun terkadang biaya yang dikeluarkan untuk bimbel itu mahal, para orang tua pun tetap menyanggupinya. Banyak diantaranya yang merasa biaya yang dikeluarkan terbilang wajar, demi meningkatkan nilai pelajaran sekolah.
Keterbatasan orang tua dalam membimbing sang anak ketika belajar pun menjadi alasan. Hal itu karena, sistem pelajaran dan kurikulum yang berubah-ubah membuat para orang tua kewalahan untuk membimbing dan mengajari anaknya di rumah. Tak hanya itu, banyak pula orang tua yang tak memiliki cukup waktu di rumah lantaran bekerja.
Usai mendaftarkan anak ke lembaga bimbel, banyak yang mengaku nilai pelajaran sang anak cukup meningkat. Beberapa pelajaran yang semula bernilai rata-rata, perlahan mulai meningkat. Pun anaknya berhasil diterima di salah satu SMP negeri di daerah Jakarta Selatan. Selain itu, kemauan sang anak untuk bimbel juga menjadi alasannya untuk mendaftar di salah satu lembaga bimbel ternama di Indonesia. Biaya yang dikenakan bisa mencapai rata rata sampai 5-7 juta.
"Alasan daftarkan anak ke bimbel karena orang rumah sudah tidak ada yang bisa lagi mengajarkan pelajaran SMA, jadi lebih baik bimbel saja. Terus anak saya juga kebetulan mau didaftarkan ke bimbel," ujar salah satu orangtua ketika ditanyakan mengapa memasukan anaknya ke salah satu bimbel di Jakarta. "Ikut bimbel itu tidak harus ya. Kalau anaknya mampu belajar sendiri, ya tidak apa-apa kalau tidak bimbel," ucapnya.
Kekhawatiran akan persaingan ketat untuk masuk PTN pun juga turut dirasakan oleh Fedrick Ivan (22). Mahasiswa UPN 'Veteran' Jakarta ini mengaku sempat mengikuti bimbel di salah satu lembaga bimbel demi lolos ke PTN impian. Ivan mengaku telah merogoh kocek sebesar 17 juta rupiah untuk bimbel selama satu tahun. Meski demikian, Ivan mengaku bahwa ia tidak lolos pada tahap SNMPTN dan SBMPTN.
"Ikut bimbel tapi ya tidak lolos SNMPTN dan SBMPTN. Terus sempat coba di jalur mandiri dan diterima di UBT (Universitas Borneo Tarakan). Tapi karena jauh di Kalimantan, saya tidak jadi kuliah di sana. Akhirnya saya coba kuliah satu tahun di universitas swasta di Jakarta, sambil belajar sendiri untuk mengikuti SBMPTN tahun selanjutnya dan akhirnya sekarang diterima PTN," ungkap Ivan.
Berdasarkan pengalaman pribadinya, Ivan mengaku bahwa bimbel tidak banyak membantunya untuk lolos ke PTN. Nyatanya ia lolos seleksi masuk PTN dengan usahanya sendiri dengan belajar melalui internet dan sebuah aplikasi belajar mandiri. "Sebenarnya tidak terlalu worth it sih, soalnya biayanya mahal. Kadang bimbel juga buat kita capek, karena sehabis pulang sekolah langsung lanjut bimbel lagi. Kadang juga penjelasan gurunya susah dimengerti, terutama matematika," ucap Ivan.
Meski demikian, Ivan mengaku bahwa mengikuti bimbel bukannya tidak bermanfaat sama sekali. Ivan berkata bahwa bimbel membuatnya lebih memahami materi pelajaran karena hal-hal yang tidak dimengerti dapat langsung dikonsultasikan dengan guru bimbel. Hal inilah yang terus diterapkan hingga akhirnya ia diterima oleh salah satu PTN di Jakarta. "Harus beli buku yang sekiranya mencakup materi di bimbel dan pelajari sendiri. Ikut belajar kelompok dengan teman sekolah, dan belajar juga dari internet. Jangan lupa juga kerjakan latihan-latihan soal karena itu membantu banget buat kita terbiasa menghadapi tipe soal sejenis. Yang paling penting, jangan malas belajar sendiri dan tentukan jadwal belajar. Nah itu enaknya bimbel karena kita bisa menentukan jadwal belajar dan istirahat sendiri," ucap Faizah Hal yang dapat disimpulkan dari berbagai pengalaman di atas, yaitu bahwa bimbel bukanlah solusi utama bagi para orang tua dan anak untuk meraih nilai yang memuaskan. Bimbel adalah sebuah sarana pendidikan tambahan untuk membantu anak untuk lebih memahami materi yang diajarkan di sekolah. Meskipun tanpa mengikuti bimbel, nyatanya banyak yang berhasil lolos ke perguruan tinggi impian berkat usaha untuk belajar mandiri.
Artiel ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Persaingan Raih Pendidikan Tinggi Kian Sulit Bimbingan Belajarkah Solusinya?"
https://www.kompasiana.com/arshintaputrii/5c8eed240b531c3d467f4905/persaingan-raih-pendidikan-tinggi-kian-sulit-bimbingan-belajarkah-solusinya?page=all
- Penulis : Arshinta Eka Putri
- Source : Kompasiana
Baca Juga :