Balas Dendam Jadi Motif Penembakan Di Selandia Baru, Dengan Senjata Bertulisakan Nama-nama Teroris Dunia
JATENGLIVE.com – Teror yang terjadi di masjid Cristchurch, Selandia Baru menyisakan duka, diketahui salah satu pelakunya bernama Brenton Tarrant yang melakukan aksinya dengan senjata laras panjang.
Senjata yang digunakan oleh Brenton Tarrant untuk menyerang masjid Cristchurch di Selandia Baru menyimpan cerita tersendiri.
Brenton Tarrant menggunakan senjata yang bertuliskan banyak nama yang memiliki arti tersendiri dalam penyerangan di masjid Cristchurch, Selandia Baru.
Seperti yang diketahui, Brenton Tarrant melakukan serangan teror di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood yang berjarak lima kilometer, serta membunuh 49 orang.
Setidaknya satu orang anak dilaporkan tewas dalam penembakan ketika Shalat Jumat, dengan puluhan jemaah lain belum diketahui keberadaannya.
Saat menjalankan aksinya, Brenton Tarrant juga melakukan siaran live di Facebook.
Kini Brenton Tarrant pun sudah menjalani sidang perdananya pada Sabtu (16/3/2019).
Terlihat dalam rekaman live yang dilakukannya lewat Facebook, terlihat potongan gambar yang menunjukkan penampakan senjata yang digunakannya.
Yang menjadi perhatian adalah tulisan-tulisan berwarna putih bada senjatanya.
Ternyata ada beberapa nama yang miliki hubungan dengan beberapa kasus penempakan, penyerangan dan juga pemberontakan.
Brenton Tarrant menyertakan beberapa nama, di antaranya adalah.
1. Anton Lundin Petterson
Anton Lundin Petterson adalah seorang pria berusia 21 tahun yang melakukan serangan sekolah di Trollahattan pada 22 Oktober 2015.
Dalam penyerangan itu Petterson membunuh seorang asisten pengajar dan seorang siswa laki-laki.
Ia juga menusuk siswa laki-laki lainnya dan seorang guru.
Petterson meninggal karena luka tembak saat penangkapannya.
2. Alexander Bissonnette
Alexander Bissonnette adalah pelaku penembakan di masjid Quebec City pada 29 Januari 2017. Dalam serangan tunggal ia telah menewaskan 6 jamaah dan melukai 19 orang.
3. Skanderbeg
George Castriot yang lebih dikenal dengan Skanderbeg awalnya adalah soerang komandan militer Ottoman yang hidup pada abad ke 15.
Kemudian ia memimpin pemberontakan melawan kekaisaran Ottoman pada 1443.
Ia meninggalkan Ottoman selama Pertempuran Niš dan menjadi penguasa provinsi Krujë, Svetigrad, dan Modri?.
4. Antonio Bragadin
Marco Antonio Bragadin adalah seorang perwira militer yang tinggal di Venesia pada abad ke-16.
Sebagai Kapten Jenderal Famagusta di Siprus, Bragadin memimpin perang melawan penaklukan Ottoman pada 1570.
5. Charles Martel
Charles Martel adalah seorang negarawan dan pemimpin militer Frank yang mengalahkan Muslim Spanyol pada pertempuran Tours (732-33).
Kemudian, ia memulai kampanye militer yang membangun kembali kaum Frank sebagai penguasa Galia.
Dalam manifesto yang diunggah ketika penembakan terjadi, Tarrant mengungkapkan dia sudah merencanakan untuk melakukan penembakan selama dua tahun terakhir.
"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," katanya.
Dalam manifesto setebal 74 halaman itu, Tarrant memperkenalkan diri sebagai anti-imigran dengan para korban disebutnya sebagai "sekelompok penjajah".
Di manifesto tersebut, dia mengatakan ingin membebaskan tanah milik kaumnya dari "para penjajah", dan terinspirasi dari Anders Breivik.
Baca Juga :