Bangunan bersejarah di Semarang Peninggalan Kolonial Belanda

Sebelum meraih kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia pernah dijajah oleh beberapa negara antara lain l Belanda, Jepang, Inggris, Portugis dan Spanyol. Belanda menjadi negara yang paling lama menjajah Indonesia yaitu selama 3,5 abada atau 350 tahun.

Proses penjajahan Belanda di Indonesia sering disebut sebagai "Hindia Belanda" atau "VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie)", yang awalnya merupakan perusahaan dagang Belanda yang kemudian menjadi pemerintahan kolonial. Periode penjajahan Belanda ini memiliki dampak yang signifikan terhadap sejarah, politik, sosial, dan budaya Indonesia. Tidak heran jika banyak bangunan Belanda yang berdiri di Indonesia.

Di Semarang sendiri ada beberapa bangunan yang merupakan peninggalan pemerintahan Belanda.
1. Lawan Sewu

Wisata Lawang Sewu, Soal Sejarah dan Kemegahannya - Bakpia Mutiara Jogja
bakpiamutiarajogja.com

Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag.

2. Gereja Katolik St. Yusuf dan Pastoran Semarang Ronggowarsito

Gema Eklesia: Sejarah Gereja Paroki Santo Yusup Gedangan
Gereja Santo Yusuf atau Gereja Santo Yosef, yang juga dikenal sebagai Gereja Gedangan merupakan gereja Katolik pertama di kota Semarang. Gereja ini dirancang dan dibangun antara 1870 – 1875 oleh  arsitek Belanda, W.I. van Bakel.

3. Puri Gedeh

Puri Gedeh : Dahulu vila mewah milik noni Belanda, sekarang menjadi rumah  dinas gubernur – Dolan Time
 
Foto : Ig @semarang.herittage

Bangunan yang menjadi tempat tinggal gubernur Jawa Tengah ini merupakan salah satu peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Tjandi Baroe. Puri Gedeh dibangun tahun 1925 oleh arsitek Belanda bernama T.TH. Van Oyen dan kontraktor Liem Khoen Hwan (Liem Bwan Tjie), yang kedua namanya tertulis pada salah satu sudut dinding bangunan Puri Gedeh ini. Dahulu Puri Gedeh ini dimiliki oleh warga negara Belanda yang bernama Huize Helly Anno.

4. Kota lama Semarang 
Kota lama Semarang yang sering disebut Little Netherland ini merupakan citra visual arsitektur Eropa di kota Semarang. Hampir semua bangunan di kota lama merupakan bangunan kuno yang megah dan eksotis peninggalan Kolonial Belanda.

Dikota lama ini dapat dijumpai bangunan Belanda seperti : 
• Gereja Blenduk ( Nederlandsch Indische Kerk) yang sudah berusia lebih dari dua setengah abad
• Jembatan Berok (burg)
• Gedung Jiwasraya
• Gedung Marabunta dengan ornamen semut raksasa di atapnya
• Pabrik Rokok Praoe Lajar
• Stasiun Tawang
• Polder Air Tawang
• Kantor Pos Semarang
• Gedung Marba
• Gedung Keuangan Negara Semarang

5. Masjid Layur Kampung Melayu
Masjid yang terletak di jalan Layur Semaran ini tidak  bergaya Arab, tetapi memiliki lebih banyak unsur lokal. Masjid Layur ini dibangun pada tahun 1802 masehi. Masjid ini dibangun oleh sejumlah saudagar dari Yaman yang bermukim di Semarang. Masjid Layur dikenal pula dengan nama Masjid Menara Kampung Melayu.

Masjid Layur, Ikon Kampung Melayu di Kota Semarang - Jateng Network
jatengnetwork.com
 

Dinamakan Kampung Melayu karena sudah merupakan tempat hunian pada tahun 1743 yang sebagian besar orang yang mendiami kawasan tersebut adalah orang suku Melayu. Pada masa tersebut di kampung ini terdapat tempat untuk mendarat kapal dan perahu yang membawa barang dagangan.

Masjid Layur juga biasa dikenal warga sekitar dengan Masjid Menara Kampung Melayu, karena terdapat menara yang menjulang tinggi di depan. Area ini dulu sering disebut dengan perkampungan “Arabische Kamp” karena banyaknya warga pendatang keturunan Arab yang mayoritas berasal dari Hadramut, Yaman yang tinggal di sekitar masjid.

6. Mercusuar Pelabuhan Tanjung Emas
Mercusuar Pelabuhan Tanjung Emas atau yang dulu disebut Vuurtoren Koning van Nederland ZM Willem III yang menjadi ikon Pelabuhan Tanjung Semarang ini dibangun di masa kolonial belanda pada abad ke 19 tepatnya tahun 1879 dan selesai tahun 1884.

Mercusuar Willem III: Saksi Bisu Perkembangan Pelabuhan Semarang |  kumparan.com
Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
 

Diambil dari berbagai sumber, menara mercusuar Willem III  ini dibangun sebagai perayaan kota Semarang menjadi kota pelabuhan dan perdagangan yang maju dan ramai.

7. Gereja Gereformeerd

Gereja Gereformeerd Dr Sutomo 24, Jadi Saksi Pertemuan Rencana Berdirinya  UKSW dan YSKI
kisahsemarangan.blogspot.com

Gereja Gereformeerd Semarang ini dibangun pada 27 Oktober 1918 tetapi baru diakui berbadan hukum oleh Pemerintah Hindia Belanda sejak 18 Maret 1928. Pada masa kolonial selain digunakan oleh orang Belanda, gereja ini dihadiri juga oleh umat dari suku Jawa, Ambon, Manado dan Tionghoa.


 

Baca Juga :

Keyword:
Google+