Banyak Digandrungi, Ternyata Lato - Lato Di larang Di Negara Ini
Lato - lato saat ini sedang naik daun di Indonesia. Mainan ini berasal dari Amerika dan sudah ada sejak tahun 1960 an. Dari tempat asalnya mainan ini disebut 'clackers'.
Permainan ini populer di akhir tahun 1960-an sampai 1970-an. Cara bermainnya sama dengan lato-lato, yakni dua bolanya digantung dan dibenturkan hingga membuat irama bunyi yang khas.
Ternyata, dari sejumlah sumber menyatakan permainan clackers atau lato - lato dari Amerika Serikat (AS) ini dilarang dimainkan di beberapa negara, yaitu :
1. Amerika Serikat
Di negara kemunculannya, masyarakat sudah dilarang untuk bermain lato-lato sejak 1971 oleh Otoritas Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA). Permainan ini memicu cedera pada sejumlah anak yang memainkannya.
Komisaris FDA mengatakan bahwa bola plastik lato-lato beberapa kali pecah menjadi serpihan tajam dan melukai mata dua orang anak serta dua orang dewasa.
Tak sedikit pula komunitas dan organisasi yang turut mendukung keputusan FDA. Sebelum melakukan pelarangan, FDA sempat menguji sejumlah produsen untuk memeriksa potensi pecahnya lato-lato.
2. Mesir
Polisi Mesir telah meluncurkan tindakan keras terhadap pedagang kaki lima yang menjual mainan anak-anak populer pada tahun 2017. Mainan tersebut dianggap melecehkan Presiden Abdul Fattah as-Sisi.
The clackers, yang telah menjadi mode mainan terbaru di Mesir, telah dijuluki "pendulum Sisi" atau lebih meremehkannya sebagai "buah zakar Sisi".
Berkaitan dengan larangan tersebut, Direktorat Keamanan Giza mengatakan polisi telah menangkap 41 penjual kelereng dan menyita 1.403 pasang mainan "ofensif", harian lokal al-Masry al-Youm melaporkan.
3. Inggris
Inggris melarang perminan lato - lato, penyebabnya mainan ini dinilai mengeluarkan bunyi yang sangat mengganggu kenyamanan banyak orang.
Dari laman Clover Cloud, lato-lato sempat melukai anak-anak di Inggris karena bahannya yang bisa meledak begitu saja ketika pecah. Tak sedikit anak yang mengalami patah tulang akibat lato-lato.
Seiring munculnya larangan untuk memainkannya, akhirnya masyarakat Inggris pun perlahan melupakan lato-lato. Sejumlah produsen lato-lato di Inggris pun terpaksa harus gulung tikar.
Baca Juga :