Privilege adalah hak istimewa atau keuntungan sosial yang diberikan kepada seseorang atau kelompok tertentu, biasanya berdasarkan faktor seperti status sosial, etnisitas, jenis kelamin, orientasi seksual, agam, atau kemampuan fisik maupun mental.

Hak ini dapat menjadi ketimpangan akses seseorang terhadap berbagai sumber daya dan kesempatan, seperti pekerjaan, pendidikan, layanan kesehatan, dan kehidupan sosial.

Secara umum, Beaty privilege adalah keistimewaan sosial dan ekonomi yang dimiliki oleh seseorang karena dianggap cantik atau menarik oleh masyarakat. Orang yang dianggap menarik seringkali mendapat perlakuan lebih baik, dihargai lebih tinggi, dan dianggap sukses atau cerdas.

Dalam masyarakat modern yang serba visual ini, penampilan menjadi salah satu kunci penting dalam interaksi sosial. Dalam kalimat "Kau cantik, hidupmu aman". Pandangan pertama tentang seseorang seringkali mendapat perlakuan istimewa, termasuk di tempat kerja, dalam dunia hiburan, dan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga perspektif bahwa "Jika seseorang mempunyai paras yang elok, pasti ia akan lebih mudah mendapatkan apa pun yang ia mau."

Mereka lebih mungkin dipekerjakan di dalam suatu pekerjaan dan dibayar lebih dibandingkan orang-orang yang penampilannya terlihat biasa aja. Sebuah jurnal Beauty privilege yang dilakukan oleh Daniel Hamermesh dan Jeff Biddle menunjukkan bahwa orang dengan visual memukau cenderung mendapat penghasilan yang lebih tinggi, memperoleh banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, dan mendapat perlakuan yang lebih baik dalam interaksi sosial dibandingkan dengan orang yang dianggap kurang menarik. Kalau kita lihat lagi di sekitar, sampai sekarang pun orang yang tidak memandang "fisik" kenyataannya jarang sekali kita temukan.

Selai itu, keistimewaan ini juga mempengaruhi hubungan percintaan, di mana orang yang dianggap cantik cenderung lebih banyak mendapatkan pasangan dan memiliki hubungan yang lebih stabil dan bahagia.