Beberapa Obat Untuk Terapi Ternyata Bisa Membuat Berat Badan Naik
Berat badan adalah topik yang paling sensitif bagi sebagian orang terutama wanita. Ternyata tidak hanya makanan, obat juga menjadi salah satu pemicu berat badan menjadi naik.
Jika anda sedang minum obat-obatan rutin, bisa jadi obat tersebut penyebab utama berat badan naik. Obat - obat tertemu yang bisa membuat berat badan naik contohnya obat diabetes, tekanan darah tinggi dan depresi. Tapi meski ada beberapa obat-obatan yang memiliki efek samping menaikkan berat badan, pasien tidak boleh langsung berhenti mengonsumsinya karena dalam beberapa kasus obat-obatan ini bisa menyelamatkan nyawa anda.
Lalu apa saja obat yang bisa bikin gemuk? Apakah semua obat bisa bikin gemuk?
1. SSRIs
SSRIs atau Selective Serotonim Reuptake inhibitors adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi gejala depresi sedang hingga berat. Yang masuk dalam kategori SSRIs antara lain escitalopram (Lexapro), paroxetine (Paxil), fluoxetine (Prozac), dan sertraline hidroklorida (Zoloft).
Obat antidepresan ini diandalkan untuk mengurangi gejala depresi dengan cara meningkatkan hormon serotonin pada penderita. Hormon serotonin sendiri lebih dikenal sebagai hormon ketenangan dan kebahagiaan karena merangsang perasaan tersebut muncul. Diketahui dari sebuah jurnal Cleveland Clinic Journal of Medicine, Selective Serotonim Reuptake inhibitors (SSRIs) memang meningkatkan peluang kenaikan berat badan pada seseorang.
2. Beta-blockers
Beta-Blockers adalah kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengobati beragam kondisi jantung Seperti gagal jantung. Belum diketahui secara pasti mengapa beta-blockers bisa menyebabknan berat badan bertambah untuk orang yang mengkonsumsinya.
Orang yang mengkonsumsi beta-blockers untuk gagal jantung dan berat badan naik lebih dari 1-1,4 kilogram dalam sehari atau sekitar 2,3 kilogram dalam seminggu, segera beri tahu dokter. Kenaikan berat badan secara tiba-tiba ini bisa pertanda adanya cairan menumpuk di kaki, perut, atau dada. Penumpukan cairan ini bisa menandakan memburuknya kondisi gagal jantung. Selanjutnya, dokter akan membantu menentukan apakah kenaikan berat badan berasal dari penumpukan cairan atau tidak
3. Kortikosteroid
Kortikosteroid digunakan untuk meredakan rasa nyeri serta peradangan yang terjadi pada tubuh. Jenis obat ini tersedia di dalam berbagai bentuk, seperti krim yang bisa Anda oleskan ke bagian kulit yang meradang, berbentuk gas agar bisa dihirup, ataupun tablet dan pil yang bisa ditelan melalui mulut. Contoh dari obat kortikosteroid yang membuat Anda berisiko mengalami kegemukan adalah:
- methylprednisolone (Medrol)
- prednisolone (Orapred, Pediapred, Prelone, and others)
- prednisone (Deltasone, Prednicot, Sterapred, and others)
Penggunaan obat-obatan tersebut ternyata dapat meningkatkan nafsu makan seseorang. Nafsu makan yang tidak terkendali mengkibatkan kenaikan berat badan yang signifikan dan akhirnya kegemukan pun terjadi. Selain itu, metabolisme bisa menjadi lebih lambat jika mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama.
4. Insulin
Seseorang yang mengalami diabetes, pasti diberikan berbagai obat-obatan khusus agar kada gula darahnya terkendali dengan baik salah satunya insulin. Insulin adalah hormon produksi pankreas untuk membantu mengendalikan gula darah. Penambahan insulin kerap dilakukan para penderita diabetes. Insulin bisa membuat tubuh lebih mudah mengubah gula menjadi lemak jika terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.
5. Obat penghilang migrain dan kejang
Obat jenis ini bisa bikin gemuk karena mempengaruhi hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang di dalam tubuh. Obat penghilang migrain dan kejang seperti amitriptyline (Elavil), nortriptyline (Aventyl, Pamelor), valproic acid (Depacon, Depakote, Stavzor) mampu meningkatkan nafsu makan dan menurunkan metabolisme.
Hal ini bahkan telah dibuktikan dalam sebuah studi yang dilakukan pada pasien epilepsi pada tahun 2007. Hasil studi tersebut menemukan bahwa sebanyak 44% wanita dan 24% pria mengalami kenaikan berat badan hingga 5 kg akibat penggunaan Depakote selama satu tahun.
6. Antipsikosis
Menurut penelitian tahun 2017 yang di rilis di jurnal Neuropsychiatric Disease and Treatment, hampir semua jenis obat antipsikosis - seperti olanzapine, clozapine, dan risperidone yang biasanya digunakan untuk mengobati pasien schizoprenia dan psikosis - menyebabkan kenaikan berat badan.
7. Obat alergi yang bisa dibeli bebas
Obat alergi yang bisa dibeli bebas (over the counter/OTC) bisa juga menyebabkan penambahan berat badan. Beberapa yang sudah terbukti adalah antihistamin seperti fexofenadine (Allegra) dan cetirizine (Zyrtec). Penambahan berat badan saat konsumsi obat ini, umumnya terjadi pada anak-anak. Meski demikian, belum ada alasan pasti mengapa obat ini bisa berpengaruh pada berat badan. Kemungkinan, lantaran peningkatan nafsu makan, kelesuan, atau perubahan metabolisme.
8. Kontrasepsi
Beberapa kontrasepsi seperti suntik, meningkatkan hormon progesteron yang menambah nafsu makan.
9. Obat mood stabilizer
Jenis obat yang bisa bikin gemuk lainnya adalah obat moood stabilizer. Obat ini diberikan untuk penderita gangguan bipolar serta schizophrenia dan memberikan efek langsung pada fungsi otak dan metabolisme Anda. Dilansir dari WebMD, obat moood stabilizer mampu meningkatkan nafsu makan dan bisa membuat berat badan Anda naik sebanyak 5 kg dalam kurun waktu 10 bulan penggunaan obat. Obat moood stabilizer yang ada di pasaran yaitu:
- clozapine (Clozaril)
- lithium (Eskalith, Lithobid)
- olanzapine (Zyprexa)
- quetiapine (Seroquel)
- risperidone (Risperdal)
Baca Juga :