Begini Penjelasan BMKG Mengenai Cuaca Panas Yang Terjadi Belakangan Ini
Sejumlah warganet di media sosial mengungkapkan cuaca panas beberapa hari terakhir. Mereka mengunggah foto dari tangkapan layar aplikasi pendeteksi suhu cuaca di domisili masing-masing. "Panas betul. Dom mu brp?" tulis akun Twitter @NAKDY096.
Ia mengunggah foto yang menampilkan suhu 30 derajat celsius di Kota Denpasar, Bali, pada Rabu, (5/5/2021) pukul 14.11 WIB.
"Panas hhh," tulis akun twitter @jjlinae1, yang mengunggah foto yang memperlihatkan suhu sebesar 32 derajat celsius di DKI Jakarta.
Penjelasan BMKG
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin mengatakan, kondisi suhu panas di beberapa wilayah Indonesia umumnya terjadi cuaca cerah dan tingkat perawanan yang rendah. Sehingga suhu terasa lebih panas atau terik, dan kondisi ini sangat normal terjadi terutama saat kondisi cuaca cerah pada siang hari.
"Kisaran suhu pada siang hari saat ini umumnya sekitar 33-36 derajat celsius, dan hal ini masih dalam kategori normal," ujar Miming saat dihubungi Kompas.com, Rabu, (5/5/2021).
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga stamina tubuh terutama pada siang hari di bulan Ramadhan ini. Menurutnya, dengan menjaga stamina tubuh dapat terhindar dari kondisi dehidrasi atau kekurangan cairan.
Menuju fase musim kemarau
Sementara itu, Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari, mengatakan bahwa dari pengamatan suhu maksimum harian di Jawa, terjadi kenaikan suhu sejak awal Mei 2021.
"Dari pengamatan suhu maksimum harian di Jawa, khususnya memang terkonfirmasi suhu di awal Mei ini tinggi ya," ujar Supari saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Rabu, (5/5/2021).
Ia menjelaskan, berdasarkan data dari BMKG Semarang, misalnya suhu di wilayah tersebut sekitar 33-34 derajat celsius pada Rabu, (5/5/2021) pukul 11.40 WIB. Sedangkan, untuk di Malang, Jawa Timur sempat tercatat suhu mencapai angka 36 derajat celsius pada 3 Mei 2021. Di Surabaya, Jawa Timur, tercatat suhu tertinggi yang dialami yakni mencapai 35 derajat celcius pada 1 Mei 2021.
"Cukup merata (suhu tinggi) di sebagian besar Jawa, utamanya di Jawa Timur dan Jawa tengah," lanjut Supari.
Sementara itu, hasil monitoring kejadian hari hujan menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah lebih dari 10 hari tidak ada hujan. Bahkan, sebagian di antaranya tidak pernah mengalami hujan dalam 20 hari terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa memang Indonesia sedang menuju fase musim kemarau.
Fenomena MJO
Di sisi lain, sejak April 2021, fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) juga menjadi faktor dinamika atmosfer yang berdampak pada peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. MJO merupakan fenomena pergerakan sistem konvektifitas yang dianggap berhubungan dengan peningkatan pertumbuhan awan hujan. Adapun MJO bergerak dari arah barat ke timur yakni dari wilayah Afrika melewati Samudra Hindia dan Indoensia menuju ke arah Samudra Pasifik.
"Fenomena MJO sedang berada di fase 1 (pesisir timur Afrika) yang bersesuaian dengan kondisi kering di Indonesia (dry phase MJO di Indonesia)," ujar Supari.
Menurutnya, pada posisi seperti ini, MJO akan menyebabkan berkurang proses pembentukan awan di Indonesia, sehingga umumnya akan terjadi pengurangan curah hujan.
"Dengan kondisi pembentukan awan yang berkurang, atmosfer akan didominasi oleh kondisi cerah (tidak cukup banyak awan), sehingga radiasi matahari akan lebih banyak yang mencapai permukaan tanah, hal ini menyebabkan meningkatnya suhu udara," lanjut dia.
Supari mengatakan, BMKG sudah memperkirakan wilayah sebagian besar Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2021. Untuk mengantisipasi cuaca panas ini, ia menginformasikan kepada masyarakat bahwa terasanya cuaca panas bisa menjadi indikasi awal musim kemarau. Artinya, suhu panas bisa bertahan lama karena saat kemarau datang memiliki ciri khas terjadi peningkatan suhu sangat tinggi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Cuaca Terasa Panas Akhir-akhir Ini? Ini Penjelasan BMKG"
Baca Juga :