Cara Jitu Memisahkan Urusan pekerjaan Dan Pribadi Ketika Work From Home
Bekerja dari rumah bisa mengaburkan batasan antara waktu kerja dan waktu pribadi yang kita miliki di rumah. Di satu sisi, bekerja di rumah membuat kita tidak perlu menghabiskan waktu lama macet-macetan di jalan saat berangkat dari rumah menuju kantor.
Tapi di sisi lain, kita bisa merasa "bersalah" karena asyik menonton televisi di malam hari, sementara tugas dari kantor belum diselesaikan. Karena pandemi, kita pun sulit memisahkan kehidupan dan pekerjaan. Bagi banyak orang, rumah bukan hanya tempat tinggal, namun juga kantor, tempat fitnes, hingga sekolah.
Namun ada baiknya kita menetapkan kapan bersikap sebagai pekerja dan kapan sebagai penghuni rumah agar tetap waras. Dengan menetapkan batasan antara kehidupan dan pekerjaan di rumah, kita bisa lebih mudah menyelesaikan pekerjaan, sekaligus menikmati waktu bebas bersama anak dan pasangan. Begini caranya.
1. Menetapkan ruang kerja
Kebanyakan orang tidak mempunyai ruangan khusus untuk bekerja di rumah. Ciptakan ruang kerja khusus. Bukan berarti kita harus bekerja setiap saat di satu tempat yang sama (seperti kamar atau gudang). Kita dapat menyimpan barang-barang terkait pekerjaan saat kita sedang bersantai.
Apabila memungkinkan, singkirkan laptop, berkas-berkas dan perlengkapan kerja lainnya dari hadapan kita ketika tidak bekerja. Simpan semuanya di satu lemari. Menyimpan perlengkapan kerja dapat memberi kita rasa lega secara psikologis selama menikmati waktu luang, dengan memberi isyarat ke otak bahwa kita memiliki "izin" untuk bersantai.
2. Mengganti pakaian
Saat bekerja dari rumah, kita mungkin bisa stres jika memakai pakaian kantoran, karena pakaian tersebut rentan kotor apabila anak atau hewan peliharaan tidak sengaja menumpahkan sesuatu ke baju yang kita kenakan. Setidaknya, kamu memiliki opsi untuk mengenakan pakaian kerja yang lebih kasual di lingkungan rumah untuk mendapatkan manfaat secara psikologis.
3. Matikan push notification
Menurut Biz Journal, salah satu cara untuk memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan yang cukup ampuh adalah mematikan push notification. Hal ini bisa dilakukan ketika sudah sampai di rumah sehingga pesan yang berhubungan dengan pekerjaan di kantor tidak masuk ketika jam kerja telah usai maupun sebaliknya.
Notifikasi urusan rumah atau pribadi dapat dimatikan ketika kamu berada di kantor. Tetapkan satu cara kamu bisa dihubungi ketika benar-benar genting, misalnya lewat telepon saja, sehingga ketika ditelepon, kamu bisa langsung tahu bahwa ada hal sangat mendesak yang harus dibicarakan.
4. Alokasikan waktu dengan bijak
Untuk memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan, penting untuk mengatur waktu dengan bijak. Selepas waktu kerja, maksimalkan waktu di rumah untuk menyelesaikan urusan pribadi agar tidak membuatmu harus mengurusnya saat di kantor.
Tentunya, hal ini dapat membuat profesionalitas meningkat saat bekerja, karena seluruh masalah pribadi dapat diselesaikan pada waktunya tersendiri. Kecuali jika memang sangat perlu lembur, lebih baik jangan menghabiskan waktu terlalu lama di kantor.
Membawa pekerjaan ke rumah pun dapat mengganggu keseimbangan kehidupan profesional dan pribadimu.
5. Gunakan smartphone yang beda
Cara lainnya yang dapat direkomendasikan untuk memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan adalah menggunakan dua smartphone yang berbeda. Khususkan satu untuk urusan kantor, satunya lagi untuk urusan pribadi.
Ketika di kantor, nyalakan hanya smartphone yang khusus pekerjaan. Saat sudah selesai bekerja, smartphone untuk urusan pribadi baru dapat dinyalakan. Namun, jika khawatir akan ada panggilan atau pesan mendadak, kamu bisa tetap menyalakan kedua ponsel.
6. Garis bawahi job description
Dilansir dari Built in Chicago, penting untuk memastikan semua orang di kantor telah benar-benar paham tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Seharusnya, hal ini tertera di kontrak.
Untuk memastikan urusan pribadi dan pekerjaan tidak tercampur aduk khususnya ketika sedang beristirahat di rumah, pastikan tidak ada orang yang membebanimu dengan pekerjaan ekstra yang bukan tanggung jawabmu.
Mengerjakan terlalu banyak pekerjaan ekstra akan menyita waktu luangmu. Hal ini membuat keseimbangan kerja dan hidup pribadi terganggu.
7. Pisah media sosial
Media sosial awalnya dibuat untuk bersenang-senang di waktu luang dan cenderung digunakan untuk hal-hal pribadi. Namun, saat ini, perusahaan-perusahaan pun menggunakan media sosial untuk membangun jaringan dan menjalin hubungan dengan pelanggan, calon konsumen, bahkan karyawannya sendiri.
Oleh karena itu, tidak disarankan untuk menggunakan satu media sosial yang sama untuk hal-hal yang bersifat pribadi dan profesional. Ini pun berhubungan dengan personal branding atau pembangunan citra tertentu di media sosial.
8. Delegasi tugas
Jika bekerja dalam tim atau memiliki bawahan, pahami delegasi tugas agar tidak terbebani dengan semuanya sendirian. Tidak hanya menyeimbangkan beban kerja, kamu pun bisa mengatur jadwal lebih baik sehingga tidak perlu membawa urusan pekerjaan ke ranah urusan pribadi.
Baca Juga :