Dampak Mie Instan Buat Tubuh
Mie instan adalah makanan cepat saji yang populer dimakan di seluruh dunia. Mie instan juga menjadi pilihan makanan populer dalam beberapa tahun terakhir karena murah, mudah disiapkan, dan nyaman. Meskipun tidak mahal dan mudah disiapkan, terdapat kontroversi mengenai apakah obat ini mempunyai efek buruk terhadap kesehatan atau tidak.
Mengonsumsi mie instan dalam jumlah sedang mungkin tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Namun, nilai gizinya rendah, dan seringnya konsumsi mungkin disebabkan oleh kualitas makanan yang buruk.
Apa Itu Mie Instan?
Mie instan adalah sejenis mie yang dimasak sebelumnya, biasanya dijual dalam kemasan atau cangkir dan mangkuk tersendiri. Bahan-bahan khas dalam mie antara lain tepung, garam, dan minyak sawit. Kemasan penyedap umumnya mengandung garam, penyedap rasa, dan monosodium glutamat (MSG).
Setelah mie dibuat di pabrik, mie dikukus, dikeringkan dan dikemas. Setiap kemasan berisi satu blok mie kering serta sebungkus penyedap rasa dan/atau minyak untuk bumbu. Pembeli memasak atau merendam balok mie dalam air panas beserta penyedapnya sebelum memakannya.
Dilansir dari Mirchi Plus, ada enam efek samping makan mie instan yang patut diwaspadai.
1. Kandungan Natrium Tinggi
Mie instan sering kali mengandung natrium tinggi, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Natrium merupakan nutrisi penting, namun mengonsumsinya terlalu banyak dapat menyebabkan masalah seperti tekanan darah tinggi, retensi air, dan kerusakan ginjal. Banyak merek mie instan mengandung paket perasa yang dikemas dengan natrium untuk meningkatkan rasanya. Misalnya, satu porsi Sup Mie Ramen Maruchan mengandung 760mg sodium, yaitu 32% dari asupan harian yang direkomendasikan.
2. Nilai Gizi Buruk
Mie instan terbuat dari tepung olahan yang tidak mengandung nutrisi penting seperti serat, protein, dan lemak sehat. Artinya, makanan tersebut tidak memberikan nutrisi yang cukup, dan mengonsumsinya secara teratur dapat menyebabkan defisiensi. Meskipun energi tersebut dapat terisi dalam jangka pendek, namun energi tersebut bukanlah sumber energi yang berkelanjutan. Misalnya, satu porsi Top Ramen Chicken Flavour hanya mengandung 2g protein, yaitu 4% dari asupan harian yang direkomendasikan.
3. Obesitas
Mie instan mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas jika dikonsumsi secara rutin. Sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan menemukan bahwa orang yang makan mie instan lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang mencakup obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Misalnya, satu porsi Nissin Top Ramen Rasa Ayam mengandung 26 gram karbohidrat, yaitu 9% dari asupan harian yang direkomendasikan.
4. Peningkatan Risiko Kanker
Mie instan mengandung bahan kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) yang digunakan dalam kemasannya. Mengonsumsi mie instan secara rutin dapat meningkatkan risiko penyakit kanker, terutama kanker lambung. Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita yang makan mie instan lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko 68% lebih tinggi terkena kanker perut. Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa satu merek mie instan memiliki jumlah BPA 140 kali lipat dalam kemasannya dibandingkan dengan jenis sup serupa yang terbuat dari mie segar.
5. Masalah Pencernaan
Mie instan dapat menyebabkan masalah pencernaan karena rendahnya serat yang penting untuk pencernaan yang baik. Mereka juga dapat menyebabkan kembung, gas, dan sembelit karena kandungan natriumnya yang tinggi. Misalnya, mengonsumsi mie instan dalam jumlah banyak dalam satu hari dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan buang air besar tidak teratur.
6. Dampak Negatif terhadap Kesehatan Mental
Mie instan mungkin berdampak buruk pada kesehatan mental karena mengandung natrium tinggi yang dapat mengganggu keseimbangan bahan kimia di otak. Mengonsumsi mie instan lebih dari dua kali seminggu telah dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya. Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang rutin makan mie instan lebih cenderung memiliki kesehatan mental yang buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi mie instan.
Fakta Gizi Mie Instan
Meskipun terdapat banyak variasi antara berbagai merek dan rasa mie instan, sebagian besar jenis mie instan memiliki kesamaan nutrisi. Sebagian besar jenis mie instan cenderung rendah kalori, serat, dan protein, dengan jumlah lemak, karbohidrat, natrium, dan zat gizi mikro tertentu yang lebih tinggi.
Satu porsi mie ramen rasa daging sapi mengandung nutrisi berikut:
• Kalori: 188
• Karbohidrat: 27 gram
• Lemak total: 7 gram
• Lemak jenuh: 3 gram
• Protein: 4 gram
• Serat: 0,9 gram
• Natrium: 861 mg
• Tiamin: 43% dari RDI
• Folat: 12% dari RDI
• Mangan: 11% dari RDI
• Besi: 10% dari RDI
• Niasin: 9% dari RDI
• Riboflavin: 7% dari RDI
Perlu diingat bahwa satu paket ramen berisi dua porsi, jadi jika dimakan seluruh paket sekaligus, jumlah di atas akan menjadi dua kali lipat.
Baca Juga :