Festival Kethoprak Gaul Unnes 2024: Kolaborasi Seni dan Pendidikan dalam Nguri-Uri Budaya Jawa
Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali menggelar acara yang sarat akan nilai budaya melalui Festival Ketoprak Gaul Unnes 2024.
Festival ini berlangsung selama dua hari, pada 21-22 November 2024, dihadiri oleh ratusan penonton yang memenuhi Gedung B6 Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes. Acara tersebut dimulai pukul 19.30 hingga dini hari.
Festival tersebut sekaligus menjadi panggung kreasi mahasiswa untuk menunjukkan kecintaan mereka terhadap budaya Jawa sekaligus memenuhi tugas akhir mata kuliah drama Jawa.
Peserta dan Penampilan
Festival ini menampilkan empat kelompok mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (PBSJ) dan Sastra Jawa yang saat ini duduk di semester 5.
Selain itu penampilan spesial dari Tim MGMP Bahasa Jawa Jawa Tengah menambah keistimewaan acara dengan sajian cerita dan penampilan yang menarik.
Setiap kelompok mahasiswa menampilkan lakon yang berbeda-beda, memadukan nilai-nilai tradisional dengan unsur kekinian sesuai dengan tema "Ketoprak Gaul". Unsur kekinian dalam kethoprak ditunjukkan dari bahasa yang digunakan yakni mengikuti gaya bahasa anak zaman sekarang yang tidak terlalu kaku atau pakem. Selain itu, secara kemasan juga dibuat lebih variatif yang menyesuaikan anak muda.
Pertunjukan ini tak hanya mempertahankan pakem ketoprak tradisional, tetapi juga menyisipkan elemen humor, dialog yang relevan dengan zaman, serta sentuhan modern tanpa meninggalkan nuansa Jawa yang kental.
Tujuan Festival
Festival Ketoprak Gaul ini memiliki misi utama yaitu nguri-uri budaya Jawa (melestarikan budaya Jawa). Dalam era globalisasi yang semakin mengikis nilai-nilai lokal, acara ini menjadi wadah untuk mengenalkan kembali kesenian tradisional kepada generasi muda. Selain itu, festival ini juga menjadi sarana mahasiswa untuk berproses kreatif, berlatih kerja sama, dan menyalurkan bakat seni mereka.
Sebagai bagian dari kurikulum mata kuliah drama Jawa, acara ini menantang mahasiswa untuk memahami lebih dalam seni peran, tata panggung, serta filosofi cerita yang ingin disampaikan. Dengan begitu, nilai edukasi dan seni berpadu dalam satu rangkaian kegiatan yang bermanfaat.
Antusiasme Penonton
Meskipun berlangsung hingga dini hari, antusiasme penonton tetap tinggi. Para penonton, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum, memberikan apresiasi tinggi terhadap festival ini.
Gelak tawa saat dagelan, tepuk tangan meriah, dan decak kagum mewarnai setiap penampilan. Kehadiran Tim MGMP Jawa Tengah juga menjadi magnet tersendiri, memberikan inspirasi bagi para mahasiswa untuk terus mencintai dan mengembangkan seni tradisional.
Harapan ke Depan
Festival Ketoprak Gaul Unnes 2024 bukan sekadar pentas seni, tetapi juga menjadi ajang refleksi bagaimana seni tradisional bisa terus relevan di tengah modernitas.
Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun, menjadi ikon budaya kampus, sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam menjaga warisan budaya bangsa.
Melalui festival ini, Unnes kembali menunjukkan komitmennya sebagai kampus konservasi yang tak hanya peduli pada lingkungan, tetapi juga pada pelestarian budaya.
Ketoprak, dengan segala keunikan dan pesan moralnya, telah membuktikan bahwa seni tradisional tetap memiliki tempat di hati generasi muda.
Baca Juga :