Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Pak Gik Pemilik Ankgringan Legendari Meninggal Dunia
Bagi kamu warga Semarang pasti tidak asing dengan angkringan Pak Gik. Angkirngan yang terletak di Jalan Inspeksi Semarang atau sekitar 1km dari Simpanglima ini adalah penyelamat perut keroncongan di tengah malam.
Namun tadi malam tepatnya Minggu (13/02/22) H Sugijo atau yang dikenal dengan nama Pak Gik sang pemilik angkringan legendari tersebut meninggal dunia. Kabar meninggalnya pria berusia 74th itu viral di media sosial, terutama di group komunitas Facebook dan Instagram. jenazah Pak Gik telah dimakamkan pagi ini Senin (14/2/22) pukul 10.00 WIB di TPU Bergota Semarang.
Ucapan bela sungkawa terus diberikan untuk pria yang dikenal ramah ini. Sejumlah kerabat dan tetangga berdatangan melayat, termasuk beberapa yang merupakan pelanggan setia. Lantunan doa dan tadarus terdengar dari dalam rumah sederhana tersebut.
Pak Gik dikenal sebagai sosok yang ramah dan sabar. Di tenda angkringan yang tak terlalu besar itu, Pak Gik sudah menolong banyak orang dengan dompet pas-pasan yang kelaparan. Sudah 5 tahun belakangan Pak Gik jarang datang ke angkringan lagi Setelah Beliau mengalami kecelakaan dan membuatnya harus menggunakan kursi roda. Semenjak itu Pak Gik menyerahkan pengelolaan angkringan tersebut kepada kedua anaknya.
Angkringan pak Gik ternyata sudah berdiri sejak 50th lalu. yang terletak di pinggir sungai itu memang dikenal bagi warga Semarang yang sering pulang tengah malam atau lapar di malam hari, karena angkringan ini buka mulai malam hari hingga subuh pukul 02.30 WIB. Meskipun angkringan ini sangat sederhana dan tidak Terlalu besar, namun selalu penuh dengan pengunjung.
Angkringan ini menyediakan 16 jenis nasi kucing yaitu nasi kering, mie, usus, gudangan, tahu, rambak, pindang, babat, rempelo, nasi goreng, nasi kuning, nasi uduk, dan lain-lain tersedia. Harganya pun per bungkusnya murah, hanya Rp 2.500.
Tidak hanya nasi, Pak Gik juga menyuguhkan bermacam gorengan termasuk martabak, pangsit, sosis, tempura, petis, mendoan, tempe kripik, dan tahu bacem. Per bijinya seharga Rp 500, nggak bikin kantong cepat kempes. Ada yang unik lagi, rata-rata gorengan di sini kecil-kecil, kalau bahasa Jawanya sak emplokan.
Baca Juga :