Jamu Jun, Minuman Hangat dan Menyehatkan di Semarang
JATENGLIVE.COM - Jamu Jun adalah nama minuman khas Semarang yang sungguh unik. Jangan bayangkan berasa pahit seperti umumnya jamu. Karena memang jamu jun adalah minuman hangat yang terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, merica dan lain-lain. Rasanya pedas di tenggorokan, hangat menyegarkan tubuh. Cocok dinikmati malam hari, kala cuaca mulai terasa dingin menggigit.
Berpuluh tahun lalu, konon jamu jun banyak dijajakan keliling oleh ibu-ibu dengan cara digendong. Mirip seperti para penjual jamu gendong. Namun saat ini sangat jarang ditemukan penjual jamu jun. Sehingga jenis minuman tradisional ini tidak lagi banyak dikenal masyarakat.
Konon jamu jun berasal dari Pati. Ada pula yang menyebut dari Jepara. Jadi memang bukan dari Semarang asli. Di Jepara sendiri namanya adalah: adon-adon coro. Di Semarang namanya berubah menjadi jamu jun. Jaman dahulu banyak pedagang dari Jepara yang berjualan minuman ini di kota Semarang, sehingga minuman ini menjadi populer di Semarang. Dan lebih dikenal sebagai kuliner khas Semarang.
Meskipun disebut minuman, namun jamu jun sangat kental, seperti bubur encer. Biasanya disajikan dalam keadaan hangat dengan mangkuk, tidak dengan gelas atau cangkir. Karena kental, cara menikmatinya tidak dengan diteguk langsung dari wadahnya, tetapi menggunakan sendok.
Jamu jun dibuat dari berbagai macam rempah, tepung beras ketan, santan, gula pasir, gula jawa, daun pandan, dan tentu saja air. Tepung beras ketan adalah komponen yang membuat minuman ini menjadi kental.
Di dalam jamu jun ada bola-bola kecil mirip ronde, yang disebut krasikan. Krasikan terbuat dari beras ketan dan kelapa parut yang disangrai, kemudian dicampur dengan gula, santan dan vanili. Sehingga terasa manis, gurih dan harum. Warna krasikan tergantung pada jenis gula yang digunakan. Krasikan putih menggunakan gula pasir, dan krasikan coklat menggunakan gula jawa.
Ciri khas jamu jun: biasanya ditempatkan pada wadah semacam gentong gerabah berleher sempit, terbuat dari tanah liat, yang disebut jun. Jadi nama wadah inilah sebagai asal istilah: jamu jun. Namun sekarang ada pula jun yeng terbuat dari alumunium, sehingga lebih ringan, kuat,dan tidak mudah pecah.
Untuk menemukan penjual jamu Jun memang agak susah, karena kuliner ini jarang ada. Bagi Anda yang menyukai kuliner unik bisa dicari kok, salah satunya seorang penjual jamu jun mangkal di daerah Plamongan Indah Semarang. Tepatnya di depan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Plamongan Indah, Jl. Jati Raya No.1, Plamongan Indah Semarang. Mangkal di sana dari jam 17:00 sampai sekitar jam 20:30 WIB. Buka setiap hari, kecuali hari Kamis (malam Jumat) libur.
Selain di Plamongan Indah, penjual jamu jun dapat dijumpai pula di daerah Pecinan Gang Baru, Jl.Lampersari Raya, dan di tempat parkir Pasar Sampangan Semarang.
Artikel ini pernah ditayangkan di nulis.co.id dengan judul Jamu Jun, Minuman Unik Khas Semarang nan Legendaris!
JATENGLIVE.COM - Jamu Jun adalah nama minuman khas Semarang yang sungguh unik. Jangan bayangkan berasa pahit seperti umumnya jamu. Karena memang jamu jun adalah minuman hangat yang terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, merica dan lain-lain. Rasanya pedas di tenggorokan, hangat menyegarkan tubuh. Cocok dinikmati malam hari, kala cuaca mulai terasa dingin menggigit.
Berpuluh tahun lalu, konon jamu jun banyak dijajakan keliling oleh ibu-ibu dengan cara digendong. Mirip seperti para penjual jamu gendong. Namun saat ini sangat jarang ditemukan penjual jamu jun. Sehingga jenis minuman tradisional ini tidak lagi banyak dikenal masyarakat.
Konon jamu jun berasal dari Pati. Ada pula yang menyebut dari Jepara. Jadi memang bukan dari Semarang asli. Di Jepara sendiri namanya adalah: adon-adon coro. Di Semarang namanya berubah menjadi jamu jun. Jaman dahulu banyak pedagang dari Jepara yang berjualan minuman ini di kota Semarang, sehingga minuman ini menjadi populer di Semarang. Dan lebih dikenal sebagai kuliner khas Semarang.
Meskipun disebut minuman, namun jamu jun sangat kental, seperti bubur encer. Biasanya disajikan dalam keadaan hangat dengan mangkuk, tidak dengan gelas atau cangkir. Karena kental, cara menikmatinya tidak dengan diteguk langsung dari wadahnya, tetapi menggunakan sendok.
Jamu jun dibuat dari berbagai macam rempah, tepung beras ketan, santan, gula pasir, gula jawa, daun pandan, dan tentu saja air. Tepung beras ketan adalah komponen yang membuat minuman ini menjadi kental.
Di dalam jamu jun ada bola-bola kecil mirip ronde, yang disebut krasikan. Krasikan terbuat dari beras ketan dan kelapa parut yang disangrai, kemudian dicampur dengan gula, santan dan vanili. Sehingga terasa manis, gurih dan harum. Warna krasikan tergantung pada jenis gula yang digunakan. Krasikan putih menggunakan gula pasir, dan krasikan coklat menggunakan gula jawa.
Ciri khas jamu jun: biasanya ditempatkan pada wadah semacam gentong gerabah berleher sempit, terbuat dari tanah liat, yang disebut jun. Jadi nama wadah inilah sebagai asal istilah: jamu jun. Namun sekarang ada pula jun yeng terbuat dari alumunium, sehingga lebih ringan, kuat,dan tidak mudah pecah.
Untuk menemukan penjual jamu Jun memang agak susah, karena kuliner ini jarang ada. Bagi Anda yang menyukai kuliner unik bisa dicari kok, salah satunya seorang penjual jamu jun mangkal di daerah Plamongan Indah Semarang. Tepatnya di depan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Plamongan Indah, Jl. Jati Raya No.1, Plamongan Indah Semarang. Mangkal di sana dari jam 17:00 sampai sekitar jam 20:30 WIB. Buka setiap hari, kecuali hari Kamis (malam Jumat) libur.
Selain di Plamongan Indah, penjual jamu jun dapat dijumpai pula di daerah Pecinan Gang Baru, Jl.Lampersari Raya, dan di tempat parkir Pasar Sampangan Semarang.
Artikel ini pernah ditayangkan di nulis.co.id dengan judul Jamu Jun, Minuman Unik Khas Semarang nan Legendaris!
Baca Juga :