Kebakaran Melanda Beberapa TPA di Indonesia
Cuaca yang panas, udara yang kotor menjadi masalah di Indonesia akhir - akhir ini. Ditambah lagi dengan adanya kebakaran diberbagai tampat seperti di Bukit Teletubies Malang karena keegoisan beberapa orang tidak bertanggung jawab. Namun tidak itu saja, kebakaran juga terjadi di beberapa tempat pembuangan sampah.
Selama bulan September ini beberapa wilayah di Indonesia mengalami kebakaran, tepatnya di tempat pembuangan sampah (TPA). Berikut beberapa TPA yang mengalami kebakaran selama bulan September 2023 :
1. TPA Jatiwaringin
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatiwaringin, Sukadiri, Kabupaten Tangerang mengalami kebakaran pada 30 Agustus 2023, dan sampai saat ini masih meninggalkan kabut asap yang pekat menyebar di sekitar wilayah tersebut.
Para warga setempat pun mengeluhkan dampak asap yang terus menyelimuti daerah tersebut. Salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi kebakaran, Harun, mengatakan, dirinya mengalami kesulitan bernapas saat akan beraktifitas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi asap tersebut.
2. TPA Sarimukti
Kebakaran di TPA Sarimukti tidak kunjung padam sejak 23 hari lalu. Dalam kebakaran tersebut luas lahan yang terbakar sekitar 16,5 hektar. Api masih membakar sejumlah titik di TPA yang berada di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat itu. Pemkab Bandung Barat menyatakan menyerah untuk menangani kebakaran yang disebabkan oleh puntung rokok tersebut.
Imbas dari kebakaran TPA Sarimukti merembet pada pengangkutan sampah di Bandung Raya. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan keputusan gubernur yang menetapkan Bandung Raya darurat sampah. Keputusan Gubernur Jawa Barat tersebut tertuang dalam surat Nomor 658/Kep.579-DLH/2023 tentang Penetapan Status Darurat Sampah Bandung Raya, yang ditetapkan pada 24 Agustus 2023.
3. TPA Kopi Alur
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Kota Cirebon terbakar Sabtu (9/9/2023). Petugas gabungan masih berupaya memadamkan api. Dari hasil pemeriksaan, penyebab kebakaran diduga karena meledaknya sampah baterai ponsel.
Akibat kebakaran ini, asap hitam yang mengepul sempat sampai ke permukiman warga. Para warga kemudian mengungsi di tenda-tenda yang sebelumnya telah disiapkan oleh pihak TNI dan Polri.
4. TPA Putri Cempo
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo kebakaran pada Sabtu (16/9/2023). Tumpukan sampah di TPA Putri Cempo Solo yang terbakar itu diperkirakan seluas dua hektare. Kondisi terkini sebagian mulai padam.
Kepala DLH Solo Kristiana Hariyanti mengungkap dugaan penyebab kebakaran di TPA Putri Cempo. Dia menyebut, suhu sangat tinggi memicu gas metana yang lama menumpuk menyebabkan percikan api hingga terjadi kebakaran.
5. TPU Jatibarang
Kebakaran terjadi di TPA Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah. Insiden kebakaran yang terjadi Senin (18/9/2023 )ini melanda sekitar lima hektare lahan di dua zona yang berbeda. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Akibat kebakaran, aktivitas di TPA Jatibarang dihentikan sementara.
Kepala UPTD TPA Jatibarang, Wahyu Heryawan menyebut kebakaran dilaporkan sekitar pukul 14.00 WIB. Titik api pertama kali terlihat di lahan TPA yang tidak terpakai. Kapolsek Mijen Kompol Kompol Kholid mengimbau masyarakat tak mendekat ke lokasi kebakaran. Pihaknya juga telah mengevakuasi pemulung hingga penggembala ternak yang biasa menggembalakan sapinya di sekitar TPA.
Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, ada sekitar lima hektar lahan pasif yang terbakar. Akibat kejadian ini, tiga petugas pemadam kebakaran sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak napas.
"Petugas sesak napas ada tiga," kata Kabid Operasional dan Penyelamatan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Untung Sugiono dikutip dari Kompas.com (19/9/2023).
Meski demikian, pada Selasa pagi sekitar pukul 03.00 WIB api berhasil dipadamkan, dan pendinginan dilakukan sampai pukul 08.00 WIB. Untung menjelaskan api sudah padam lebih dari 90 persen.
Baca Juga :