Ketahui Penyebab dan Gejala Bipolar Disorder
Marshanda kembali membuat heboh, dia dikabarkan hilang di Los Angelas Amerika Serikat Senin (27/6). Melalui sejumlah unggahan Instagram Story, Sheila mengumumkan Marshanda dilaporkan hilang sejak kemarin dan tengah dalam pencarian.
Sheila mengatakan, Marshanda diduga dalam keadaan episode manik dari gangguan jiwa bipolar. Untuk diketahui, Marshanda selama ini berjuang dengan gangguan jiwa bipolar.
Apa itu bipolar?
Dikutip dari MayoClinic, (16/2/2021), bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrem yang mencakup emosi tinggi (mania atau hipomania) dan terendah (depresi).
Orang yang di diagnose secara medis menderita bipolar, biasanya menjadi depresi sampai merasa sedih atau putus asa dan kehilangan minat dalam beraktivitas. Namun ketika hati berubah menjadi mania atau hipomania (tidak terlalu ekstrem dibandingkan mania), penderita mungkin merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung.
Gejala Bipolar
Perubahan suasana hati secara tiba-tiba ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan berpikir pengidapnya. Gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup.
Seperti diketahui, gejala bipolar dapat bervariasi pada masing-masing individu, dan gejala dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Lantaran memiliki dua kutub suasana hati, yakni mania-hipomania dan depresi, berikut gejala atau tanda yang muncul:
Fase Mania
Pengidap gangguan bipolar yang sedang berada dalam fase mania bisa menunjukkan gejala, seperti:
- Sangat bersemangat, senang, dan mudah tersinggung atau sensitif.
- Sangat gelisah.
- Mengalami penurunan kebutuhan untuk tidur.
- Kehilangan nafsu makan.
- Berbicara dengan sangat cepat tentang banyak hal berbeda.
- Merasa seperti pikirannya berpacu.
- Berpikir bisa melakukan banyak hal sekaligus atau satu waktu.
- Melakukan hal-hal berisiko, seperti makan dan minum secara berlebihan, menghamburkan uang, atau melakukan hubungan seks yang sembrono.
- Merasa sangat penting, berbakat, atau kuat.
Fase Depresi
Sementara itu, gejala gangguan bipolar fase depresi bisa berupa:
- Sangat sedih, hampa, khawatir, atau putus asa.
- Sangat gelisah.
- Kesulitan tidur, bangun terlalu pagi, atau terlalu banyak tidur.
- Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
- Berbicara dengan sangat lambat, merasa tidak ada yang ingin mereka katakan, atau banyak lupa.
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.
- Merasa tidak mampu melakukan bahkan hal-hal sederhana.
- Tidak berminat untuk melakukan semua aktivitas, dorongan seks yang menurun atau tidak ada, atau ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan (“anhedonia”).
- Merasa putus asa atau tidak berharga, dan munculnya pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
Episode Depresi Mayor
Episode depresi mayor mencakup gejala yang cukup parah hingga menyebabkan kesulitan nyata dalam aktivitas sehari-hari, seperti pekerjaan, sekolah, aktivitas sosial, atau hubungan. Sebuah episode mencakup lima atau lebih gejala berikut:
- Suasana hati yang tertekan, seperti perasaan sedih, kosong, putus asa atau menangis (pada anak-anak dan remaja, suasana hati yang tertekan dapat muncul sebagai lekas marah)
- Kehilangan minat yang nyata atau tidak merasakan kesenangan dalam semua, atau hampir semua, aktivitas
- Penurunan berat badan yang signifikan saat tidak berdiet, penambahan berat badan, atau penurunan atau peningkatan nafsu makan (pada anak-anak, kegagalan untuk menambah berat badan seperti yang diharapkan dapat menjadi tanda depresi)
- Entah insomnia atau terlalu banyak tidur
- kegelisahan atau perilaku yang melambat
- Kelelahan atau kehilangan energi
- Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan atau tidak pantas
- Penurunan kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau keragu-raguan
- Memikirkan, merencanakan, atau mencoba bunuh diri
Penyebab Gangguan Bipolar
Beberapa ahli berpendapat, kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan neurotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak. Ada juga yang berpendapat bahwa gangguan bipolar berkaitan dengan faktor keturunan.
Gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup. Artinya, gangguan mental ini tidak benar-benar bisa disembuhkan. Meski begitu, gejalanya bisa dikelola dengan baik melalui terapi dan pengobatan.
Baca Juga :