Krisis Iklim Menyebabkan Puncak Gunung Fuji Belum Turun Salju
Tahun ini, Gunung Fuji, ikon alam Jepang, mengalami kondisi yang sangat berbeda dari biasanya. Puncaknya, yang biasanya sudah tertutup salju pada akhir Oktober, belum menunjukkan tanda-tanda kehadiran lapisan putih yang ikonik. Krisis iklim dan cuaca yang lebih hangat daripada rata-rata menjadi penyebab utama hilangnya salju di puncak gunung tertinggi di Jepang tersebut.
Setiap tahunnya, salju biasanya mulai menutupi puncak Gunung Fuji pada sekitar tanggal 25 Oktober. Namun, pada tahun 2024 ini, salju belum terlihat sama sekali, memicu kekhawatiran tentang dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Hilangnya salju dari puncak Gunung Fuji adalah tanda dari tahun yang semakin panas di seluruh dunia; 2024 dinobatkan sebagai tahun terpanas kedua berturut-turut dalam catatan iklim global.
Kondisi ini tidak hanya mengkhawatirkan masyarakat Jepang, tetapi juga para ilmuwan dan pecinta lingkungan di seluruh dunia. Gunung Fuji, yang memiliki peran penting dalam budaya Jepang dan menjadi daya tarik wisata, kini menjadi salah satu simbol nyata dari dampak perubahan iklim.
Menurut para ahli, suhu rata-rata yang meningkat akibat pemanasan global memperlambat akumulasi salju dan bahkan bisa mengancam kehadiran lapisan es di gunung-gunung ikonik seperti Fuji di masa depan. Keadaan ini meningkatkan urgensi bagi dunia untuk mengambil tindakan nyata dalam mengurangi emisi karbon dan menjaga keseimbangan iklim sebelum dampak-dampaknya semakin tak terkendali.
Baca Juga :