Mendoan Stroberi, Mendoan Unik dari Purbalingga
JATENGLIVE.COM - Mendoan menjadi menu andalan sejumlah warung di daerah berhawa sejuk lereng gunung Slamet, desa Serang, Karangreja.
Makanan yang biasa disajikan hangat itu jadi penawar bagi tubuh yang kedinginan .
Yang menarik, para pemilik warung di agrowisata Lembah Asri desa Wisata Serang Karangreja membuat mendoan dengan kreasi unik.
Mereka mengombinasikan bahan mendoan dengan buah stroberi yang menjadi ikon desa itu.
Warung mendoan stroberi di desa wisata Serang Purbalingga
Meski terasa aneh, Siti mengaku menikmati mendoan itu.
Paduan rasa asam, dan asin pada mendoan stroberi, ditambah pedas saat ditabur sambal kecap, justru membuat mendoan semakin enak, terutama bagi penggemar buah stroberi.
Selain berasa unik, tampilan mendoan stroberi cukup menawan.
Taburan irisan stroberi pada adonan tepung membuat mendoan itu memerah dan terlihat cantik.
Warung di agrowisata Lembah Asri desa Serang, Karangreja kembangkan mendoan dengan varian baru, mendoan stroberi.
Pemilik warung mendoan stroberi Lutfi mengatakan, mendoan stroberi adalah varian baru yang dikembangkan para pemilik warung di desa Serang, sejak awal tahun 2017 ini.
Proses pembuatan mendoan stroberi cukup sederhana. Ia tinggal menambahkan buah stroberi yang telah diiris tipis pada adonan tepung sebelum mendoan digoreng.
"Yang membedakan dengan mendoan biasa hanya campuran buah stroberinya,"katanya
Karena ada tambahan buah stroberi, Lutfi menghargai mendoan stroberi sedikit lebih mahal dari mendoan biasa.
Jika mendoan biasa dihargai Rp 700 per biji, mendoan stroberi dibandrol dengan harga Rp 1.000 perbiji, atau Rp 5.000 perporsi isi lima.
Sejak menambah varian baru, Lutfi mengaku pendapatannya meningkat sekitar 30 persen. Banyak wisatawan yang mampir ke warungnya untuk menjajal varian baru tersebut.
"Banyak yang penasaran, lalu pesan. Saya baru buat mendoan kalau ada yang pesan,"katanya
Pembuatan mendoan stroberi memberi keuntungan double bagi Lutfi. Di samping pendapatannya meningkat dari sisi penjualan, ia sembari memanfaatkan stroberi berkualitas kurang atau tak laku jual.
Buah stroberi kelas dua itu kini tak lagi terbuang mubazir sehingga menguntungkan petani.
"Stroberi yang bagus dijual. Sementara yang tidak bagus bisa dimanfaatkan,"katanya
Kepala Desa Serang Sugito mengatakan, mendoan stroberi merupakan buah kreativitas warga desa. Mendoan dengan variasi baru itu diharapkan bisa menjadi magnet bagi wisatawan.
Keberadaan mendoan stroberi, kata dia, sekaligus untuk menguatkan identitas desa wisata Serang yang terkenal dengan desa stroberi.
"Sebelumnya, beberapa warga sudah berinovasi membuat menu makanan berbahan stroberi, di antaranya kue stroberi dan getuk steoberi. Kami akan berinovasi terus untuk menciptakan varian baru,"katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jangan Hanya Dibayangkan Rasanya! Yuk Cicipi Mendoan Stroberi Khas Desa Serang Purbalingga.
Baca Juga :