Mengapa Anak - Anak Bisa Menderita Diabetes Seperti Yang Menimpa Aktor Cilik Matthew White Sebelum Meninggal Dunia
Pada hari Minggu (23/01/22) Matthew White aktor cilik yang bermain di film Danur dikabarkan meninggal dunia. Matthew meninggal dunia pukul 20:00 WIB, Setelah kondisi menurun semenjak Sabtu dikarenakan riwayat diabetes yang sudah dideritanya sejak lama.
Mungkin banyak yang bertanya - tanya, kok bisa anak - anak bisa terkena diabetes?
Diabetes Melitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.
Pada umumnya, DM pada anak secara umum dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu DM tipe-1 dan DM tipe-2. DM tipe-1 disebabkan oleh pankreas yang tidak memproduksi cukup insulin, sementara DM tipe-2 disebabkan oleh gangguan kerja insulin yang juga dapat disertai kerusakan pada sel pankreas.
Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes tipe ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun diabetes tipe 1 juga terkadang bisa menyerang bayi, balita, dan orang dewasa. Diabetes tipe 1 terjadi akibat kelainan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh anak merusak atau menghancurkan pankreasnya sendiri, sehingga fungsi pankreas menjadi terganggu.
Akibatnya si anak hanya menghasilkan sedikit atau Bahkan sama sekali tindak menghasilkan insulin, sehingga si anak yang menderita diabetes tipe 1 pun membutuhkan insulin seumur hidupnya sebagai pengobatan.
Diabetes Melitus Tipe 2
DM tipe-2 sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat seperti berat badan berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia, diet tidak sehat/tidak seimbang, merokok dan memiliki orang tua atau saudara dengan riwayat penyakit diabetes.
Gejala DM yang perlu diwaspadai
Berikut adalah gejala-gejala yang perlu diwaspadai jika anak menderita DM :
• Banyak makan
Anak dengan DM akan merasakan lapar terus-menerus meski baru selesai makan. Rasa lapar ini didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi;
• Banyak minum
Anak akan merasa haus terus-menerus karena ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin sehingga tubuh mengalami dehidrasi;
• Banyak kencing dan mengompol
Rasa haus yang menyebabkan anak selalu minum tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk menyerap cairan dengan baik. Anak dengan DM akan lebih sering buang air kecil dari pada frekuensi normal, terutama di malam hari.
• Penurunan berat badan yang drastis dalam 2-6 minggu sebelum terdiagnosis
Meski anak sering minta makan, tetapi tubuhnya tidak bertambah gemuk, melainkan cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan. Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah dalam tubuh sehingga menyebabkan jaringan otot dan lemak menyusut;
• Kelelahan dan mudah marah
Tubuh anak yang tidak mampu menyerap gula dari makanan membuatnya kekurangan energi sehingga mudah merasa lelah. Anak juga akan mengalami gangguan perilaku dan perubahan emosi menjadi cepat marah dan murung;
• Penglihatan kabur
Kadar gula darah yang tinggi akibat diabetes lama kelamaan bisa menyebabkan saraf mata membengkak. Kondisi ini dapat membuat anak mengalami gangguan penglihatan atau pandangannya terasa buram;
• Muncul luka atau infeksi di tubuh yang sulit sembuh
Karena kadar gula darah yang tinggi, seorang anak yang menderita diabetes akan memiliki luka yang sulit sembuh saat cedera atau terluka. Selain menghambat proses penyembuhan luka, diabetes juga dapat membuat anak rentan terserang infeksi;
• Warna kulit menghitam
Resistensi insulin dapat menyebabkan kulit menjadi gelap, terutama di area ketiak dan leher. Kondisi ini disebut akantosis nigricans.
• Tanda kedaruratan lainnya yang perlu diwaspadai, antara lain sesak napas, dehidrasi, syok dan napas berbau keton.
Cara mencegah Diabetes Pada Anak
Karena peningkatan DM tipe-2 diketahui dipengaruhi oleh obesitas, pencegahan dilakukan dengan dengan menerapkan gaya hidup sehat sebagai berikut :
-
Mempertahankan berat badan ideal. Jika anak memiliki berat badan berlebih, maka upayakan untuk menguranginya sekitar 5-10% untuk mengurangi risiko. Diet kalori dan rendah lemak sangat dianjurkan sebagai cara terbaik menurunkan berat badan dan mencegah DM tipe-2.
-
Perbanyak makan buah dan sayur. Dengan mengonsumsi berbagai macam buah dan sayur setiap hari, maka risiko DM tipe-2 dapat berkurang.
-
Kurangi minum minuman manis dan bersoda.
-
Aktif berolahraga. Upayakan untuk berolahraga setidaknya 30 menit dalam sehari untuk mencapai berat badan ideal dan menekan tingginya risiko DM tipe-2. Selain itu berolahraga juga bisa menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin.
-
Batasi waktu penggunaan gadget.
Baca Juga :